Berita / Nusantara /
Petani Sawit Banten Keluhkan Harga Rendah, Kapasitas PKS Terbatas
Truk pengangkut TBS sawit antre masuk ke PKS di Banten. foto: Dok. PTPN
Banten, elaeis.co - Petani kelapa sawit swadaya di Provinsi Banten tengah menghadapi tantangan besar terkait penjualan hasil panen. Selain harga Tandan Buah Segar (TBS) yang murah, kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS) di wilayah itu juga terbatas. Alhasil, banyak petani yang memilih menjual hasil panen sawitnya ke Provinsi Lampung karena harga dinilai lebih menguntungkan.
Di Banten, harga TBS kelapa sawit swadaya saat ini hanya sekitar Rp 2.300/kg. Sementara di wilayah lain seperti Riau, harga TBS sudah mencapai Rp 2.800/kg.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Banten, Wawan, mengungkapkan bahwa faktor utama yang membuat petani terpaksa menjual TBS sawit ke luar daerah adalah disparitas harga. Minimnya jumlah PKS di Banten juga menjadi kendala karena kapasitasnya tidak mampu menampung meningkatnya hasil produksi petani swadaya.
"Jika kondisi ini terus berlanjut, para petani kelapa sawit swadaya akan kesulitan menjual hasil panen mereka dengan harga yang layak. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah dapat mencari solusi untuk menambah jumlah PKS di Banten, agar proses pengolahan kelapa sawit dapat lebih efisien dan harga jual bisa lebih baik," kata Wawan kepada elaeis.co, Senin (30/12).
Menurutnya, Banten yang memiliki potensi hasil produksi kelapa sawit yang cukup besar, dinilai layak untuk memiliki lebih banyak PKS. Dengan adanya penambahan fasilitas pengolahan di daerah ini, diharapkan harga TBS bisa setara dengan wilayah lain, dan para petani pun bisa mendapatkan keuntungan yang lebih optimal.
Dia juga menekankan pentingnya pemerataan harga TBS antara provinsi. "Kami berharap pemerintah dapat menyetarakan harga di Banten dengan harga yang berlaku di daerah lain seperti Riau, agar petani tidak merasa dirugikan," tambahnya.
Diharapkan dengan adanya peningkatan kapasitas PKS dan penyesuaian harga TBS, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit di Banten.







Komentar Via Facebook :