Berita / Sumatera /
Petani Mandiri ini Belum Mau Replanting, Pilih Menabung
Petani sawit di Bayung Lincir menimbang hasil panen sebelum diangkut ke ram terdekat (Dok./Adin Salihin)
Pasirpangaraian, Elaeis.co - Pohon kelapa sawit yang usianya sudah lebih dari 25 tahun sebaiknya segera dilakukan peremajaan atau replanting. Selain karena sulit dipanen mengingat pohon yang tinggi, produktivitasnya juga sudah menurun.
Namun saat ini masih banyak petani yang enggan terburu-buru melakukan replanting. Sebab harga tandan buah segar (TBS) sawit saat ini masih tinggi.
Seperti Sodikin, seorang pekebun sawit mandiri di Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Kebun kelapa sawitnya saat ini sudah cukup tinggi, usianya sudah lebih dari 27 tahun. Namun dia belum bersedia melakukan replanting lantaran harga sawit masih menjanjikan.
Menurutnya, walaupun produktivitas kebun sawitnya sudah tidak sebanyak dulu, namun dengan harga sawit yang cukup tinggi saat ini masih bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Sayanglah mau replanting. Harga masih bagus, lagi tinggi-tingginya. Ya walaupun buahnya sudah berkurang, tapi kalau dikali harga yang tinggi kan lumayan juga hasilnya," kata Sodikin kepada Elaeis.co.
Meski begitu, dia sadar pada waktunya tetap harus melakukan replanting. Itu sebabnya kondisi harga sawit yang bagus saat ini dimanfaatkan untuk menabung demi biaya melakukan replanting di masa mendatang.
"Alhamdulillah-lah, walaupun kebun gak lebar, tapi kalau harganya gini terus, kan lumayan," ujarnya.
"Pas harga tinggi gini lah waktunya untuk menyimpan uang buat replanting. Saya tak ikut kelompok, jadi tak ada bantuan untuk replanting. Replanting nanti ya pakai biaya sendiri," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :