https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Keluhkan Pemberlakuan Kembali Pungutan Ekspor CPO

Petani Keluhkan Pemberlakuan Kembali Pungutan Ekspor CPO

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu, A Jakfar. foto: Sangun


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Bengkulu mengeluhkan pungutan ekspor (PE) minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang kembali diberlakukan oleh pemerintah. Penerapan PE berpotensi mempengaruhi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di daerah.

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu, A Jakfar mengatakan, pemberlakuan PE CPO pasti berdampak pada harga TBS sawit milik petani. 

"PE sebesar US$85 per MT tentu saja berdampak ke harga TBS, maka TBS petani otomatis terbebani Rp 248/kg," kata Jakfar, kemarin.

Menurutnya, pada saat PE nol atau digratiskan, harga TBS di tingkat petani sudah mengalami kenaikan hingga menyentuh Rp 2.300/kg untuk petani swadaya dan Rp 2.500/kg untuk petani bermitra.

"Sekarang harga TBS petani swadaya turun menjadi Rp 2.034/kg dan untuk petani bermitra menjadi Rp 2.344/kg. Terjadi penurunan harga TBS sejak PE diberlakukan kembali oleh pemerintah," tuturnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap pemerintah bisa kembali menggratiskan PE. Jika tidak digratiskan, maka petani kelapa sawit akan semakin sengsara di Bengkulu.

"Kami minta agar PE bisa digratiskan kembali, ini demi keberlangsungan kelapa sawit di Bengkulu," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :