Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu banyak yang menanam bibit kelapa sawit asalan. Yaitu berasal dari pohon kelapa sawit yang tumbuh di sekitar rumah atau dari kebun yang dianggap bagus.

Salah satu petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, Iskandar Maun mengaku, rata-rata petani kelapa sawit di daerahnya menanam bibit kelapa sawit hasil persemaian sendiri. Itu dilakukan mengingat harga bibit kelapa sawit unggul siap tanam saat ini mencapai Rp 50 ribu per batang.

"Kebanyakan petani biasanya malas keluar modal. Kan harga bibit sawit unggul itu tidak murah, makanya mereka menyemai sendiri," kata Iskandar, kemarin.

Menurutnya, petani sebenarnya bisa membeli kecambah kelapa sawit unggul yang harganya lebih murah. Yakni mulai dari Rp 7.200 hingga Rp 16 ribu per biji.

"Masalahnya, banyak yang tidak paham cara melakukan pemesanan benih atau kecambah sawit unggul. Kami ini orang dusun, mana tahu pesan benih unggul itu di mana," ujarnya.

Ia mengaku, memang ada perbedaan antara benih kelapa sawit unggul dan tidak unggul. Yang paling mencolok adalah pertumbuhan batang. Kelapa sawit unggul tumbuh dan berbuah lebih cepat. Sedangkan sawit dari bibit asalan membutuhkan waktu kurang lebih 5 tahun baru berbuah.

"Kalau saya lihat, pertumbuhan yang tidak unggul lebih lambat dan lama juga berbuahnya. Ada tetangga yang dapat bibit unggul, tiga tahun tanam sudah berbuah pasir," tuturnya.

Ia juga mengakui jika kelapa sawit varietas unggul mampu memproduksi TBS hingga Rp 4 ton per hektare. Sedangkan sawit miliknya dan kebanyakan warga desa lainnya hanya mampu mencapai maksimal 1,5 ton per hektare.

"Cukup kaget juga, baru tahu ternyata ada hasil kebun yang lebih tinggi. Kami pikir hasil panen kami sudah tinggi, soalnya petani lain biasanya hanya dapat 600 kilogram per hektare," ungkapnya.

Ia berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan benih kelapa sawit unggul gratis kepada petani kelapa sawit di Bengkulu. Sehingga seluruh petani kelapa sawit di Bengkulu bisa mendapatkan hasil panen yang melimpah.

"Kalau hal ini demi kebaikan seluruh petani kelapa sawit, tidak ada salahnya pemerintah memberikan benih kelapa sawit unggul ke kita," tutupnya.