Berita / Nusantara /
Petani ini Minta Beasiswa Sawit Dihapus Saja
Ketua DPW Apkasindo Provinsi Bengkulu, Jakfar. Foto: Ist.
Bengkulu, elaeis.co - Program beasiswa untuk pelajar yang dijalankan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dinilai tidak memihak pada petani kecil.
Di Bengkulu, menurut Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu, Jakfar, rata-rata penerima Beasiswa Sawit adalah anak dari golongan berada.
"Kami melihat anak-anak petani mampu saja yang dapat beasiswa dari BPDPKS. Yang lolos adalah yang berasal dari keluarga mampu dan keluaran sekolah bermutu dan berprestasi," kata Jakfar, kemarin.
Selain itu, menurutnya, proses seleksi beasiswa BPDPKS juga hanya menyasar anak-anak berprestasi. Akibatnya anak-anak yang berasal dari desa atau kampung di Bengkulu tidak punya kesempatan untuk mendapatkan beasiswa ini.
"Jelas sekali cara seleksinya itu yang dicari adalah anak orang kaya dan yang berprestasi. Akibatnya anak-anak yang berasal dari kampung tidak ada yang lolos karena sekolah mereka punya keterbatasan baik sarana pendukung maupun kualitasnya," kritiknya.
Ia juga menilai banyak anak petani dari pelosok tidak bisa mendapatkan Beasiswa Sawit disebabkan aturan Dirjenbun Kementan yang tidak mempertimbangan situasi dan kondisi. Contohnya tes akademik dan wawasan secara online.
"Banyak anak-anak kampung yang masih buta teknologi, parahnya lagi sinyal di wilayah pedesaan sulit. Dari sisi ini saja mereka sudah kalah sebelum bertempur," ujarnya.
Jakfar juga menilai pemerintah mempersulit proses verifikasi penerima beasiswa tersebut yang terlalu ketat dan berjenjang sampai ke tingkat provinsi.
"Beasiswa ini bukan untuk membangun Indonesia dari pinggir. Sistimnya ribet," tandasnya.
"Program beasiswa ini sebaiknya dihapus saja karena tidak berdampak ke petani kecil dan miskin di pelosok," tutupnya.







Komentar Via Facebook :