Berita / Sumatera /
Petani ini Mengeluh, Dekat PKS tapi Harga Sawitnya Murah
Ilustrasi petani menimbang hasil panen (Dok./Adin Salihin)
Bengkalis, Elaeis.co - Petani di Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, iri pada petani di daerah lain di Riau. Pasalnya, saat harga sawit yang dirasakan petani di daerah lain sudah mencapai Rp 2.700/kg sampai Rp 2.800/kg, di desa tersebut harga tandan buah segar (TBS) justru lebih rendah.
Kondisi ini diungkapkan oleh Ketua kelompok tani (Poktan) Tani Jaya, Julianto. Yang lebih mengherankan, katanya, wilayah perkebunan mereka sangat dekat dengan pabrik kelapa sawit (PKS), yakni PT Sawit Anugrah Sejahtera (SAS) dan PT Semunai Sawit Perkasa (SSP).
"Khusus di Muara Basung ini harga sawit di tingkat petani itu sekitar Rp 2.530/kg sampai Rp 2.550/kg. Memang ya disyukuri. Tapi kandang-kandang kita miris, soalnya ada dua pabrik yang jaraknya bisa dibilang hanya satu jengkal dari daerah kita, tapi harga kita kalah," ujarnya.
Julianto mengatakan, harga sawit yang dirasakan oleh para petani di daerah tersebut terpaut cukup jauh, yakni Rp 700/kg, dari harga yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau.
Menurutnya, petani di desa itu tak punya pilihan lain kecuali menjual TBS ke dua pabrik itu. Beda halnya dengan petani di kecamatan lain yang bisa menjual sawit ke kabupaten tetangga sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih baik meski jaraknya jauh dari PKS.
"Seperti di Kecamatan Talang Mandau yang jarak tempuhnya 3 jam dari pabrik, mereka jualnya ke PKS di Kabupaten Kampar dan Siak. Kami kalah dari mereka, bisa dibilang petani di sana lebih sejahtera dibandingkan kami padahal mereka itu daerahnya lebih di pedalaman," kata dia.
Menurutnya, sebenarnya tidak ada alasan bagi PKS menghargai TBS mereka lebih murah dari daerah lain. "Dekat dengan pabrik. Lagi pula kami berada di zona hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) dan area penggunaan lain (APL)," sebutnya.







Komentar Via Facebook :