Bengkulu, elaeis.co - Taufik Hidayat (35), petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, kesal. Puluhan tanaman kelapa sawit miliknya gagal berbuah.

"Walaupun sudah berbunga, tidak mampu menghasilkan buah. Makanya bingung saya," katanya, kemarin.

Menurutnya, tanaman kelapa sawitnya berasal dari bibit unggul jenis DxP Simalungun. "Bukan sekarang saja, sudah beberapa tahun ini sawitnya cuma berbunga saja," sebutnya.

Taufik mengaku, jumlah tanaman kelapa sawit yang mengalami kondisi seperti ini mencapai 15 hingga 30 batang setiap hektarenya. "Rugi saya, tanaman kelapa sawit tersebut tidak memberikan hasil sama sekali," ujarnya.

Setelah berdiskusi dengan petani lainnya, dia mendapat informasi kalau tanaman kelapa sawit seperti itu disebut berjenis kelamin jantan.

"Kaget juga mendengarnya, ternyata ada kelapa sawit jantan. Saya pikir hanya hewan yang ada jantan dan betina, ternyata tanaman juga ada," ucapnya.

Ia berharap ada yang memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapinya. Sebab, jika pohon kelapa sawit sampai usia dewasa tidak juga menghasilkan buah, maka dirinya benar-benar akan mengalami kerugian.

"Investasi di kebun sawit tidak murah, rata-rata membutuhkan biaya Rp 20 juta hingga Rp 40 juta per hektare," tukasnya.

"Saya belum tahu bagaimana mengatasinya. Kalau soal pemupukan, sudah rutin saya lakukan, tapi hasilnya belum ada," tutupnya