Berita / Sumatera /
Petani ini Bikin Persaingan Bisnis Ram di Kampungnya Makin Ketat
Aktivitas penimbangan buah di ram milik Bustomi di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Bingin Teluk, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan. Foto: dok. pribadi
Palembang, elaeis.co - Berkat kerja keras, Bustomi, petani sawit swadaya dari Desa Tanjung Raya, Kecamatan Bingin Teluk, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, akhirnya bisa punya kebun sawit seluas 60 hektare.
Dia menjadi petani sawit swadaya sejak tahun 1996. Perlahan namun pasti, Bustomi akhirnya mampu membeli kebun sawit yang tersebar di berbagai tempat di Kabupaten Muratara.
"Saya belinya bertahap. Setelah sekian tahun menabung duit dari hasil panen di kebun yang satu, lalu beli lagi kebun sawit milik orang lain. Atau, beli lahan kosong untuk dijadikan kebun sawit," kata Bustomi kepada elaeis.co, Selasa (25/1/2022) malam.
Dia menjual buah sawit miliknya ke pabrik kelapa sawit (PKS), ram, atau toke sawit di daerah itu. Sembari bertransaksi, pelan-pelan dia mempelajari pola kerja di PKS dan ram.
“Setelah bertahun-tahun belajar sambil menabung, beberapa bulan lalu saya memberanikan diri untuk membuka ram. Modalnya sekitar Rp 700 juta,” ungkapnya.
Ia tidak perduli walau persaingan antar pemilik ram di Bingin Teluk sangat ketat. "Ada lima atau enam ram di sini. Kira-kira jaraknya antara 5 atau 10 kilometer," sebutnya.
Agar dilirik petani, Bustomi pasang harga bersaing. Tandan buah segar (TBS) milik petani dibeli dengan harga yang mendekati harga PKS. Jika di PKS harga TBS misalnya Rp 3.400/kg, maka Bustomi akan beli TBS petani sekitar Rp 3.200/kg atau Rp 3.300/kg.
“Itu sudah termasuk hitungan biaya transportasi, susut kualitas buah, dan biaya lainnya. Paling saya mengambil untung Rp 50 dari situ," bebernya.
Ia juga membeli TBS petani secara tunai. Hal ini dilakukan demi menjaga kepercayaan dan kesetiaan petani agar tidak beralih ke ram lain.
Bustomi juga menjalin kerja sama dengan salah satu pemilik PKS yang beroperasi di perbatasan Jambi dan Muratara yang bersedia membeli TBS dari ramnya secara tunai.
"Sehingga duit di bisnis ram saya ini tetap bisa berputar walau masih skala kecil. Paling tidak dalam beberapa hari bisa ada transaksi TBS sampai seratusan juta di ram saya. Yang penting merintis dulu, mudah-mudahan nanti makin berkembang," harapnya.







Komentar Via Facebook :