Berita / Sumatera /
Petani Gunakan Micin Atasi Trek
Sawit yang mendapatkan asupan pupuk berbahan micin. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, berhasil membuat pupuk cair dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tidak lazim. Salah satunya adalah monosodium glutamat (MSG) atau lebih dikenal dengan sebutan micin.
Saiful Anwar, salah satu petani kelapa sawit yang mencoba teknik ini, mengaku berhasil membuat tanaman kelapa sawit tetap berbuah meskipun banyak kebun kelapa sawit memasuki musim trek. Bahkan hasil panen sawit lebih stabil dibandingkan tidak memberikan pupuk sama sekali.
"Cuma dengan modal micin, kebun sawit saya tetap berbuah meskipun saat ini musim trek," kata Saiful, Kamis (2/2).
Menurutnya, proses pembuatan pupuk cair dengan bahan utama micin yang digunakan pada tanaman kelapa sawit cukup sederhana. Yakni dengan mencampurkan micin dengan air kemudian mengocoknya hingga merata.
"Saya biasanya mencampurkan satu sendok makan micin dengan satu liter air. Kemudian saya semprotkan pada tanaman kelapa sawit," jelasnya.
Menurut, teknik ini berhasil membuat tanaman kelapa sawit yang sebelumnya terlihat mengalami kekurangan unsur hara menjadi lebih subur dan tetap berbuah meskipun sedang memasuki musim trek. Teknik ini juga dinilai lebih hemat karena harga micin lebih murah dibandingkan pupuk komersial.
"Micin membuat tanaman lebih subur dan bisa menghemat pengeluaran membeli pupuk kimia. Harga micin per 500 gr cuma Rp 25 ribu dan itu bisa untuk 30 pohon sawit," tuturnya.
Menurut Zainal Muktamar, pengamat pertanian di Bengkulu, micin memiliki kandungan asam glutamat dengan konsentrasi 78 persen, natrium benzoat 12 persen, dan air 10 persen. Asam glutamat merupakan sejenis asam amino yang dibutuhkan oleh tanaman. Sementara itu, natrium adalah salah satu unsur hara mikro yang sangat dibutuhkan dan besar perannya dalam pertumbuhan tanaman.
"Natrium itu salah satu unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit, terutama untuk mengoptimalkan produksi buah kelapa sawit. Selain itu, kandungan natrium dalam MSG dapat membantu pertumbuhan tanaman kelapa sawit, sehingga tidak heran jika micin dapat digunakan sebagai bahan penyubur tanaman kelapa sawit," jelasnya.
Menurutnya, teknik ini bisa dijadikan alternatif bagi petani kelapa sawit yang ingin menghemat biaya dan memperoleh hasil panen yang lebih baik. "Petani boleh mencoba teknik ini," tukasnya.
Meskipun demikian, Zainal mengingatkan bahwa penggunaan micin sebagai bahan penyubur tanaman harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Penggunaan micin harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan jangan sampai melampaui batas, karena bisa berbahaya bagi tanaman dan lingkungan sekitar," katanya.







Komentar Via Facebook :