Berita / Sumatera /
Petani Dibimbing Kembangkan Hilirisasi Produk Agar Naik Kelas Jadi Eksportir
Penjabat Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali. foto: Ist.
Muara Enim, elaeis.co - Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hilirisasi Produk Pertanian dan Perkebunan.
Kegiatan yang diikuti 113 petani yang berasal dari berbagai kecamatan se-Kabupaten Muara Enim ini dibuka Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali.
Ahmad menilai bimtek ini sangat tepat sekali dilaksanakan mengingat hampir 80% luas Kabupaten Muara Enim merupakan lahan pertanian dan perkebunan.
"Sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim, yaitu sebesar 9,40%, dengan subsektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar dan menjadi andalan penyerapan tenaga kerja," katanya dalam keterangan resmi yang diperoleh kemarin.
Atas nama pemkab, dia mengucapkan terima kasih kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, atas inisiatif dan telah meluangkan waktunya untuk berbagai ilmu dan pengalaman dalam hilirisasi produk pertanian dan perkebunan di Kabupaten Muara Enim.
"Komoditas unggulan perkebunan di Kabupaten Muara Enim yaitu karet, kelapa sawit, serta kopi robusta dan arabika. Sejak 2015, kopi Muara Enim telah mendapatkan Sertifikat Perlindungan Indikasi-Geografis untuk Kopi Robusta Semendo dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI," ungkapnya.
Dia menilai berbagai potensi tersebut harus lebih ditingkatkan produktivitas maupun kualitasnya demi mendorong terwujudnya kedaulatan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya para petani. Salah satunya yaitu melalui upaya hilirisasi produk pertanian dan perkebunan.
"Saya berharap kegiatan singkat ini mampu memberikan pemahaman dan memotivasi para petani dan pelaku agribisnis di Muara Enim untuk meningkatkan nilai tambah produk melalui pengolahan hasil panen menjadi produk turunan lainnya sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Misalnya kopi, yang diekspor tidak hanya bahan bakunya, tapi diolah sehingga ada nilai tambah di sana. Harga ekspor itu bisa nilainya 3 kali dari harga kalau kita jual lokal," ucapnya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Karantina Pertanian Palembang, M Sahrul SP, menjelaskan bahwa tujuan Bimtek ini untuk memberikan pembelajaran bagi petani dan pengusaha di Muara Enim agar wawasan terkait produk-produk pertanian dan perkebunan bisa meningkat sehingga mereka bisa menapak menjadi calon eksportir.
"Mungkin selama ini produk pertanian hanya bahan baku, jadi mulai sekarang ada pengolahan turunannya atau hilirisasi. Sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya bahan mentah saja, tetapi produk jadi yang siap untuk diperjualbelikan hingga tembus pasar ekspor," tukasnya.
Petani yang hadir juga mendapatkan tips mendapatkan modal oleh Dinas Penanaman Modal Muara Enim dan tips mengekspor produk pertanian dan perkebunan dari Bea Cukai Palembang. "Ke depan petani harus bisa mengekspor atau mengirim barang jadi sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi,” jelasnya.
"Selain mendapatkan nilai tambah, proses pengolahan dalam hilirisasi juga akan menyerap tenaga kerja di sekeliling Kabupaten Muara Enim ini,” sambungnya.







Komentar Via Facebook :