https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani di Riau Diminta Tidak Konversi Sawah Jadi Kebun Sawit

Petani di Riau Diminta Tidak Konversi Sawah Jadi Kebun Sawit

Panen raya padi di Desa Rokan Koto Ruang, Rokan Hulu. foto: MC Rohul


Pekanbaru, elaeis.co - Maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan sawit membuat Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, risau. Konversi lahan dikhawatirkan mengancam ketahanan pangan.

"Kalau memang ada lahan yang berpotensi ditanam padi, jangan sampai dialihfungsikan karena program kita ke depan yaitu ingin meningkatkan ketahanan pangan," kata Edy Nasution, Kamis (1/2) lalu.

Pergantian komoditas yang dilakukan petani memang wajar-wajar saja karena saat ini sawit lebih menjanjikan dibanding karet dan padi.

"Tapi tanaman pangan seperti padi juga sangat dibutuhkan. Karena itu, para petani di Riau diminta tidak melakukan alih fungsi lahan lagi, lanjutkan komoditas pertanian yang ada," tegasnya.

Dia mengingatkan, selama ini Riau baru mampu memenuhi 25 persen kebutuhan beras dari produksi sendiri. Sisanya, harus cari ke provinsi tetangga seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung dan beberapa daerah lain. 

"Kita harap ke depan pangan kita bisa dipenuhi sendiri, jangan lagi bergantung ke daerah lain," ujarnya. 

Menurutnya, konversi hanya boleh dilakukan jika lahan memang tidak cocok lagi untuk ditanami tanaman pangan. Kasus seperti itu ditemui di Desa Topang, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Lahan pertanian di desa itu tidak bisa lagi ditanami padi. Para petani sudah berulang kali mencoba, tapi gagal.

"Saya sudah tanya ke kepala desa, ternyata tanahnya memang tidak produktif. Banyak masyarakat kemudian menanam sawit. Kalau kasusnya seperti ini, tidak apa-apa dilakukan alih fungsi lahan," pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :