Sekadau, elaeis.co - Para petani kelapa sawit swadaya yang tergabung dalam sejumlah kelembagaan pekebun binaan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) sepakat membangun kemitraan dengan sejumlah perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Ketua SPKS Sekadau, Bernadus Mochtar, mengatakan, kemitraan yang dibangun itu masih di tahap kerja sama tata niaga harga tandan buah segar (TBS). "Belum melebar ke kerja sama lainnya," katanya kepada elaeis.co, kemarin.

Dia bersyukur bisa bekerja sama terkait harga TBS di tingkat PKS. Tetapi di saat yang sama, para petani swadaya masih punya banyak kelemahan yang seyogyanya bisa dibantu dicarikan solusinya oleh pihak PKS.

Ia mencontohkan soal praktik budidaya sawit
yang baik atau good agriculture practice (GAP) yang tak dimiliki oleh petani swadaya namun sumber daya untuk itu dimiliki oleh perusahaan sawit. 

Juga persoalan rendahnya kemampuan petani swadaya membeli pupuk dan herbisida secara tunai. Padahal pemupukan adalah bagian penting dari perawatan kebun sawit. 

"Kami ingin perusahaan sawit bisa membantu petani sawit swadaya dalam pengadaan pupuk atau herbisida. Petani bukan mau gratisan, maksudnya pihak perusahaan membelikan terlebih dahulu, nanti petani membayarnya dengan cara mencicil melalui kelembagaan yang ada," katanya.

Dia sadar perjuangan untuk menuju kemitraan yang paripurna dengan pihak PKS membutuhkan waktu yang panjang. 

"Tapi SPKS Sekadau tetap akan memperjuangkan peningkatan kapasitas petani sawit swadaya melalui kemitraan dalam skala luas dengan PKS-PKS yang ada," tukasnya.