Berita / Internasional /
Perusahaan Sawit Malaysia Bangun Fasilitas Pendidikan Buat Anak PMI
Kepala perwakilan KJRI Tawau, Heni Hamidah dan Direktur Eksekutif Grup Teck Guan, Avito Hong, meresmikan bangunan baru Community Learning Center (CLC) Melur Beribu. Foto: Ist.
Tawau, elaeis.co - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Tawau, bersama Direktur Eksekutif Grup Teck Guan, Avito Hong, meresmikan Community Learning Center (CLC) di lingkungan perkebunan kelapa sawit Melur Beribu Sdn Bhd. Kalabakan, Tawau, Malaysia.
Fasilitas ini dibangun oleh Grup Teck Guan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perusahaan sawit tersebut.
Kepala perwakilan KJRI Tawau, Heni Hamidah, mengapresiasi perhatian pihak perusahaan terhadap pendidikan anak-anak PMI.
“Tentunya kita berterima kasih kepada pihak perusahaan karena sudah menyediakan fasilitas bangunan dan sarana pendukung untuk kegiatan pendidikan bagi anak-anak kita di sini,” jelasnya melalui keterangan resminya baru-baru ini.
Dia menyebutkan, perkebunan kelapa sawit milik Teck Guan Group itu tercatat memiliki luas area mencapai 1.100 hektare dan mempekerjakan WNI sebanyak 130 orang. Menurutnya, selama ini perusahaan tersebut cukup kooperatif dalam hal perlindungan dan pemenuhan hak-hak para PMI dan keluarganya.
“Saat ini jumlah pelajar yang bersekolah di CLC Melur Beribu tercatat sebanyak 113 orang pelajar dengan jenjang pendidikan SD dan SMP,” sebutnya.
Dengan hadirnya fasilitas baru itu, dia berpesan kepada para pelajar agar lebih giat menuntut ilmu serta mengembangkan potensi diri untuk meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik.
"Sehingga dapat memutus mata rantai kebodohan dan kemiskinan serta mengangkat derajat kehidupan diri dan keluarga masing-masing. Kita berharap suatu saat mereka bisa pulang ke tanah air dan bekerja di sana tanpa harus menjadi PMI seperti orang tuanya,” ucapnya.
"Kami juga terus mendorong para orang tua agar mendukung anak-anaknya terus melanjutkan pendidikan supaya kelak kehidupannya lebih baik dibanding orang tuanya," tambahnya.
Dia juga berpesan agar para WNI yang bekerja di perusahaan itu melengkapi dokumen kependudukan seperti akte kelahiran dan paspor. "Taati peraturan yang ada dan jauhkan diri dari penggunaan obat-obatan terlarang," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :