Berita / Nusantara /
Perusahaan Sawit Belum Ekspor CPO, APKASINDO: Kayaknya Kena Diperizinan
Ilustrasi tandan buah segar kelapa sawit. (Foto: Reuters)
Jakarta, elaeis.co - Sirkulasi ekspor CPO saat ini masih dinilai kurang berjalan. Terlebih di beberapa wilayah seperti Riau, tidak banyak perusahaan yang melakukan ekspor. Begitu juga di Sumatera Barat (Sumbar), 14 perusahaan penghasil CPO juga belum melakukan ekspor.
Kondisi ini tentu berdampak terhadap serapan hasil kebun petani yang justru rendah. Akhirnya harga TBS juga anjlok.
Belum diketahui secara gamblang alasan kondisi itu. Apakah sengaja perusahaan yang memang tidak melakukan ekspor atau ada permasalahan lain.
Namun dari kaca mata Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPW APKASINDO Jambi, Dermawan Harry Oetomo, minimnya aktifitas ekspor itu disebabkan dari sisi perizinan di Kementrian Perdagangan.
"Sebab tidak mungkin mereka justru menahan CPO jika tangki penimbunan dan penyimpanan penuh. Sedangkan operasional harus terus berjalan," ujarnya ketika berbincang bersama elaeis.co, Sabtu (11/6).
Ia juga tidak sependapat jika disebabkan lantaran kontrak jual beli yang sudah terjalin dengan para negara peminat CPO putus akibat larangan eskpor beberapa waktu lalu. Malah ia menduga ada mafia yang bermain dari sisi ekspor CPO ini.
"Disini (Jambi) ada satu PKS saya dengar justru ada penawaran yang sangat mengkhawatirkan. Ada oknum yang menekan harga CPO jika perusahaan ingin melakukan ekspor. Nah, ini kan indikasinya sudah mengarah ke mafia," paparnya.
Saat ini ekspor secara nasional hanya 300 ribuan ton lebih. Padahal dari hitungan Harry di dalam negeri ada stok sampai ratusan ribu ton tiap PKS.
"Petani sekarang hanya bisa bengong, ekspor ditutup sengsara, ekspor dibuka juga tidak berdampak banyak. Malah harga sawit di masyarakat sudah menyentuh angka Rp900/kg. Ini sudah lepas dari kualitas hasil kebun. Kita hanya berharap pemerintah segara bertindak," tutupnya.







Komentar Via Facebook :