https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Perusahaan ini Mau Genjot Produksi CPO, Begini Caranya

Perusahaan ini Mau Genjot Produksi CPO, Begini Caranya

Seorang karyawan melakukan pemantauan dari menara pengawas di salah satu unit perkebunan sawit milik PT ANJ. Foto: dok. ANJ


Medan, elaeis.co - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ), salah satu perusahaan sawit raksasa di Indonesia, menargetkan pertumbuhan volume produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di tahun 2022 ini.

Persentase target kenaikan itu cukup besar, yakni mencapai 15 persen dari produksi CPO di tahun 2021 yang mencapai sebesar 262.683 ton.

"Target tahun ini naik 15 persen. Nah, target kenaikan rata-rata sebesar 8 persen per tahun selama lima tahun mendatang," kata Lucas Kurniawan, Direktur Utama ANJ, dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Senin (7/3/2022).

Kata dia, produksi CPO di tahun lalu sebenarnya juga sudah mengalami kenaikan sebesar 7,4 persen dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 244.485 ton.  

Lucas mengungkapkan, sebanyak 62.022 ton dari capaian produksi 2021 merupakan produksi di kuartal keempat. Ia mengakui peningkatan produksi berdampak positif terhadap kinerja perusahaan karena tingginya harga jual rata-rata (HJR) CPO pada tahun 2021.

Bayangkan, hingga 30 September 2021, HJR yang diperoleh ANJ mencapai US$752  per metrik ton (MT). Inilah yang membuat ANJ berhasil membukukan laba bersih sebesar US$26 juta.
 
“Kami memperkirakan bahwa HJR yang dibukukan oleh ANJ selama periode tahun 2021 mencapai lebih dari US$800 per MT, sehingga kami optimis bahwa kinerja operasi dan keuangan tahun 2021 akan sangat baik,” jelas Lucas.

Pihaknya optimis dan yakin dapat mencapai target pertumbuhan ini melalui penerapan strategi peremajaan kembali yang telah dilakukan sejak 2014. Selain itu, pihaknya pun melakukan inovasi di bidang agronomi berkelanjutan.

"Seperti penerapan teknologi fertigasi dan aplikasi pupuk organik telah membantu meningkatkan produktivitas kebun sekaligus memitigasi risiko terkait perubahan iklim,” tambah Lucas.

Dengan penerapan inovasi tersebut, ia mengatakan ANJ berhasil menjaga kelembaban tanah serta mengendalikan dampak biaya pupuk kimia yang meningkat pesat akhir-akhir ini.

"Penggunaan pupuk organik berhasil mengurangi ketergantungan terhadap pupuk anorganik hingga 50%. Sementara itu, penerapan fertigasi berhasil menjaga asupan nutrisi tanaman sawit dan kelembaban air sehingga produktivitasnya terjaga," tukasnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :