Berita / Serba-Serbi /
Perusahaan Diajak Bahas Strategi Atasi Pencurian Sawit dan Karet
Rapat koordinasi penyelesaian tindak pidana di perusahaan perkebunan di Simalungun. foto: Humas Polres Simalungun
Simalungun, elaeis.co – Dalam upaya mengatasi permasalahan pencurian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan getah karet, Polres Simalungun, Sumatera Utara, menggelar rapat koordinasi penyelesaian tindak pidana bersama pihak perusahaan perkebunan yang ada di daerah itu.
Pertemuan berlangsung di Aula Andar Siahaan, Mako Polres Simalungun, dan dipimpin langsung oleh Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala MH.
Turut hadir dalam acara ini diantaranya perwakilan dari PTPN I, PTPN II, dan PTPN IV, PT Flora Surya, PT Murida, dan PT Sipef.
Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, mengatakan, rapat digelar untuk membahas secara intensif langkah-langkah sinergis antara aparat hukum dan stakeholder terkait untuk mengatasi tindak kriminal di kawasan perkebunan.
"Sangat penting adanya koordinasi dan kerja sama yang erat antara polres dengan pihak perkebunan dalam mencegah dan menindak tindak pidana pencurian serta mengurangi kerugian yang ditimbulkan," jelasnya dalam rilis Humas Polres Simalungun dikutip Senin (5/2).
“Kejahatan terhadap hasil bumi bukan hanya merugikan perusahaan, tetapi juga perekonomian daerah. Oleh karena itu, upaya bersama menjadi kunci utama dalam pencegahan dan penanganannya,” tambahnya.
Dalam rapat koordinasi ini dibahas strategi pencegahan, peningkatan keamanan di perkebunan, dan metode pemberantasan yang efektif, serta memperkuat jaringan informasi dan komunikasi antara polres dan pihak perkebunan.
"Diharapkan dengan adanya rapat koordinasi ini, solusi yang komprehensif dan efektif dapat dihasilkan untuk mengatasi masalah pencurian yang merugikan banyak pihak," tukasnya.
Kehadiran perwakilan dari berbagai tingkatan Polres Simalungun, termasuk Wakapolres, Kabag Ops, Kabag SDM, dan seluruh Kapolsek sejajaran, menegaskan komitmen bersama dalam memerangi tindak pidana di sektor perkebunan.
"Pertemuan ini menjadi langkah awal dari serangkaian upaya konkrit yang akan dilaksanakan untuk menciptakan lingkungan perkebunan yang lebih aman dan produktif," tutupnya.







Komentar Via Facebook :