Berita / Kalimantan /
Perusahaan Bantu 128 Petani Ikut Sertifikasi RSPO
Penyerahan STD-B secara simbolis oleh Dinas Perkebunan Lamandau kepada anggota BUMDes Berkah Mulya Jaya. foto: dok. PT SSMS
Nanga Bulik, elaeis.co - 128 petani sawit yang tergabung dalam BUMDes Berkah Mulya Jaya, Desa Mekar Mulya, Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, tengah berjuang mendapatkan sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil atau RSPO. Mereka mendapat pendampingan dari PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS).
Sebanyak 108 orang dari petani itu sudah menerima Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B) yang diserahkan secara simbolis oleh Dinas Perkebunan Lamandau.
Menurut Henky Satrio W, Head of Sustainability PT SSMS, upaya percepatan penerbitan STD-B ini dalam rangka pendataan dan pemetaan kepemilikan kebun sawit petani swadaya yang akan mengikuti program sertifikasi RSPO bersama SSMS.
“STD-B merupakan instrumen penting dalam tata kelola sawit yang berkelanjutan dan menjadi salah satu item dalam syarat penerbitan sertifikasi RSPO. Dan saat ini sebanyak 103 dari 128 petani yang akan disertifikasi RSPO sudah memiliki STD-B, sisanya akan terbit dalam waktu dekat," jelasnya melalui keterangan resmi, kemarin.
“Program pembinaan petani dan sertifikasi merupakan bukti nyata komitmen SSMS untuk mewujudkan praktik sawit berkelanjutan di kalangan petani yang bertujuan untuk memberikan dampak positif dalam peningkatan taraf hidup petani”, tambahnya.
Dia menerangkan, dalam program pendampingan ini, SSMS tidak bekerja sendiri melainkan bermitra dengan Ecogreen Oleochemical. "Para petani sawit swadaya yang mengelola kebun sawit dengan luasan 556,7 hektare itu ditargetkan akan mendapatkan sertifikat RSPO pada Semester I 2023," sebutnya.
Sebelumnya, SSMS dan Ecogreen telah menyerahkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan sosialisasi dan pelatihan terkait Best Management Practice (BMP) kepada para petani. "Dan dalam waktu dekat kami akan membangun sarana infrastruktur Gudang B3 dan Limbah B3 untuk petani BUMDes Berkah Mulya Jaya," ungkapnya.
Henky berharap kemitraan bersama Ecogreen bisa menjadi role model bagi para pemangku kepentingan lainnya yang nantinya akan berdampak positif dalam perbaikan mata rantai pasok sawit yang bertanggungjawab dan dapat ditelusuri (traceability).







Komentar Via Facebook :