https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Pertashop Pertamina Mulai Menjamur, Bukti Ekonomi Riau Meningkat

Pertashop Pertamina Mulai Menjamur, Bukti Ekonomi Riau Meningkat

Untuk ikut program mitra Pertashop ini, Taufik merinci konsumen harus memiliki lahan minimal berukuran 14X15 meter.


Pekanbaru, Elaeis.co - Pertamina Regional Sumbagut mencatat minat bisnis Pertamina Shop (Pertashop) cukup tinggi. Tak sedikit masyarakat ingin menjadi mitra Pertamina dalam menjajakan produk-produk unggulan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

Tak terkecuali di Riau. Setakat ini dikatakan Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagut, Taufikurachman saat berbincang bersama Elaeis.co, Riau menduduki peringkat ke-3 Pertamina Regional Sumbagut.

"Sumatera Barat pertama, lalu Aceh dan ketiga Riau. Sebenarnya ini karena waktu saja, Sumbar dan Aceh lebih dulu ada program Pertashop ini daripada Riau," paparnya, Jumat (01/10).

Lanjut pria berkacamata itu, tercatat sudah ada 33 unit Pertashop yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning. Sementara 76 unit lainnya tengah dalam proses pembangunan.

"Target kita memang 300 unit hingga akhir tahun nanti. Kita optimis tercapai, minimal 150 unit di Riau," paparnya.

Sementara untuk daerah terbanyak di Riau adalah Rokan Hulu. Rata-rata Pertashop disana menyediakan Pertamax. Tapi ada juga yang Dexlite. Untuk harga yang dipatok memang satu harga.

"Jadi intinya, kita mendekatkan diri kepada masyarakat dengan menawarkan harga standar namun kualitas bagus lewat mitra kita ini," tuturnya.

Taufik mengungkapkan, selain potensi bisnis yang menguntungkan dari segi marginnya, bisnis ini juga membuktikan bahwa perekonomian masyarakat meningkat. Karena masyarakat saat ini sudah mulai mementingkan kualitas ketimbang harga produk.

Dimana Pertashop ini hanya menyediakan produk non subsidi yakni Pertamax dan Dexlite saja.

Di samping itu tingginya minat mitra juga membuktikan perekonomian mereka juga cukup baik.

"Perkebunan sawit tentu cukup menjadi pengaruh perekonomian tadi. Terlebih harga sawit juga cukup tinggi," bebernya.

Kata Taufik, sebagian mitra memang merupakan pengusaha kelapa sawit. "Tapi kalau sudah bicara sawit, hampir semua mitra punya kebun sawit," katanya.

Jika bicara potensi, menurut Taufik Riau memiliki potensi yang besar untuk program Pertashop ini. Pangsa pasar yang ada juga masih cukup luas.

"Ada juga mitra kita yang sudah punya justru sekarang tambah lagi," jelasnya.

Untuk ikut program mitra Pertashop ini, Taufik merinci konsumen harus memiliki lahan minimal berukuran 14X15 meter. Sementara untuk biaya investasi sebesar Rp.230 juta. Krieteria ini hanya untuk satu unit Pertashop saja.

"Jadi yang kita tawarkan memang sesuai kebutuhan dan potensi di wilayah yang mitra ingin buat. Misalnya Dexlite saja atau Pertamax saja. Tapi kalau mau keduanya dihadirkan di Pertashop tentu ada tambahan seperti mesin operasional (modular) harus dua unit dan lahan yang cukup luas," terangnya.

Pertamina juga akan melakukan survei di lokasi yang diajukan oleh mitra, guna melihat potensi yang ada. Kemudian juga melihat apakah sudah ada Pertashop beroperasi di wilayah itu. Sebab minimal antara satu Pertashop dan Pertashop lain 5-10 km.

"Kita berharap minat mitra semakin tinggi, sehingga layanan kita semakin dekat kepada masyarakat," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :