https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Perjalanan Inspiratif Bijak Riyandi, Ubah Limbah Minyak Jadi Sabun Ramah Lingkungan

Perjalanan Inspiratif Bijak Riyandi, Ubah Limbah Minyak Jadi Sabun Ramah Lingkungan

Bijak Riyandi ubah minyak jadi sabun ramah lingkungan. Dok.Istimewa


Jakarta, elaeis.co - Saat ilmu pengetahuan bertemu kepedulian terhadap lingkungan, lahirlah inovasi sederhana namun berdampak besar.

Inilah kisah Bijak Riyandi Ahadito, akademisi lulusan program doktoral Jurusan Kimia, Osaka University, Jepang, yang berhasil mengubah limbah minyak goreng bekas menjadi sabun ramah lingkungan.

Setelah menyelesaikan studi S3 di Negeri Sakura, Bijak memilih kembali ke Indonesia untuk mengabdi sebagai dosen di Universitas Sriwijaya. Namun, bagi Bijak, menjadi akademisi bukan hanya soal mengajar dan meneliti. Ia mulai memikirkan bagaimana ilmu yang diperolehnya bisa diterapkan untuk kebaikan masyarakat.

“Ilmu yang saya dapatkan bisa diaplikasikan untuk apa?” pertanyaan sederhana ini menjadi awal perjalanan inovasi Bijak.

Inspirasi muncul dari kebiasaan masyarakat yang gemar mengonsumsi gorengan. Minyak goreng bekas, atau dikenal sebagai minyak jelantah, sering dipakai berulang kali hingga berisiko membahayakan kesehatan. Selain itu, pembuangan minyak sembarangan juga merusak lingkungan. Dari keresahan itulah, ide memanfaatkan limbah minyak goreng menjadi produk bermanfaat lahir.

Pada 2020, saat masih di Jepang, sang istri mendirikan komunitas Zero Waste Palembang, sebuah gerakan edukasi online untuk warga Sumatera Selatan, khususnya kota Palembang. Komunitas ini mengajarkan masyarakat pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi produksi sampah dari individu.

Setelah kembali ke Indonesia, Bijak bersama istrinya memperluas kegiatan komunitas melalui workshop pembuatan sabun dari minyak jelantah. Program ini sering diundang dalam kegiatan pengabdian masyarakat, termasuk dari Universitas Sriwijaya dan Politeknik Negeri Sriwijaya.

Dua tahun kemudian, pada 2022, Zero Waste Palembang melakukan rebranding menjadi Nirsampah. Salah satu program unggulannya adalah produksi Samantha, akronim dari sabun minyak jelantah.

Meski terdengar tidak biasa, secara kimia sabun dan minyak memang saling berkaitan. Proses pembuatan Samantha cukup sederhana: minyak jelantah dicampur dengan kalium hidroksida (KOH), aquades, dan air rebusan serai. Hasilnya, limbah minyak berubah menjadi sabun serbaguna yang bisa dipakai mencuci piring, mencuci tangan, hingga mandi.

Sejauh ini, inovasi Bijak membawa perubahan nyata meski masih dalam lingkup lokal. Warga Palembang kini memiliki alternatif pengelolaan limbah: mereka bisa mengirimkan minyak jelantah ke komunitas Nirsampah untuk diolah kembali menjadi sabun. Langkah ini membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang sering ditimbulkan minyak bekas.

Tak hanya memberi manfaat lingkungan, keluarga Bijak sendiri memanfaatkan sabun ini dalam kehidupan sehari-hari. Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan Samantha juga membantu menghemat pengeluaran rumah tangga.

Bijak berharap ke depan Samantha bisa diproduksi secara massal dan menjadi alternatif produk sehari-hari yang lebih ramah lingkungan.

“Inovasi itu sering terjadi karena ketidaksengajaan. Sering-seringlah mengeksplorasi apa yang kurang, apa yang masyarakat butuhkan, tetapi belum ada,” ujar Bijak.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :