Kuala Pembuang, elaeis.co – Untuk meminimalisir kerusakan jalan akibat kendaraan bertonase besar, Pemkab Seruyan, Kalimantan Tengah, membuat aturan baru yang berlaku di empat ruas jalan di Kecamatan Hanau.

Ruas-ruas jalan itu masing-masing Simpang Bangkal ke Desa Bangkal, ruas jalan Simpang Bangkal ke Desa Telaga Pulang, Simpang Telaga Pulang ke Kuala Pembuang, serta ruas jalan Km. 69 ke Desa Terawan.

Aturan baru tersebut disepakati dalam rapat yang digelar di Gedung Serba Guna Kecamatan Hanau yang dipimpin langsung Bupati Seruyan, Yulhaidir. Ikut dalam Rapat Pembahasan Pengendalian Penggunaan Ruas Jalan tersebut utusan Polres Seruyan, Perwira Penghubung 1015 Kodim Sampit, Kejari Seruyan, Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Seruyan, Camat Hanau, dan para kepala desa terkait.

Utusan manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di daerah itu, masing-masing PT Hamparan Massawit Bangun Persada, PT Salonok Ladang Mas, PT Gawi Bahandep Sawit Mekar, dan PT Mega Ika Khansa, juga hadir di rapat tersebut.

Yulhaidir mengatakan, rapat tersebut menyepakati dan menetapkan keputusan bahwa mulai tanggal 1 Januari 2023, ruas-ruas jalan tersebut dilarang dilewati oleh truk minyak sawit atau CPO dan truk angkutan TBS yang melebihi muatan atau tonase 8 ton.

“Pembatasan angkutan CPO dan TBS dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan ruas-ruas jalan tersebut,” jelasnya melalui keterangan resmi Diskominfo Seruyan.

Khusus untuk angkutan sembako dan angkutan barang kebutuhan lainnya, tetap diperbolehkan lewat dengan muatan melebihi 8 ton. “Tapi tidak dilakukan setiap hari,” tukasnya.

Rapat juga menyepakati, apabila terjadi kerusakan pada ruas jalan dimaksud, maka para pihak yang bersepakat akan bersama-sama melakukan perbaikan. “Diharapkan kesepakatan ini dapat dijalankan bersama,” sebutnya.

Perwakilan manajemen perusahaan yang hadir berjanji akan menyampaikan hasil rapat tersebut kepada para direksi yang dapat mengambil keputusan.