Berita / Sumatera /
Penurunan Harga TBS Sawit Berpotensi Pengaruhi Realisasi Pendapatan Pajak
Petani melangsir hasil panen. foto: Adin Salihin
Bengkulu, elaeis.co - Penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dikhawatirkan akan mempengaruhi realisasi pendapatan pajak di Provinsi Bengkulu.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Bengkulu-Lampung, Tri Bowo mengatakan, harga TBS sawit yang semula mencapai Rp 2.000/kg kini turun menjadi sekitar Rp 1.500/kg.
"Dengan penurunan harga TBS kelapa sawit yang cukup signifikan, kita khawatir hal ini akan mempengaruhi realisasi pendapatan berupa pajak pertambahan nilai (PPN) di Bengkulu," ungkap Tri, Sabtu (10/6).
Menurutnya, penerimaan pajak dari sektor perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar di Bengkulu. "Sehingga jika harga TBS sawit terus menurun, maka pendapatan pajak juga berkurang," jelasnya.
Penurunan harga TBS kelapa sawit harus menjadi perhatian karena sektor perkebunan kelapa sawit memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Bengkulu. Pajak yang diperoleh dari sektor ini digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan dan pelayanan publik di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, penurunan pendapatan pajak dapat menghambat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat setempat. "Selain berdampak pada pendapatan pajak, penurunan harga TBS kelapa sawit juga akan mempengaruhi petani lokal yang bergantung pada hasil perkebunan mereka," tambah Tri.
Dia menekankan pentingnya upaya untuk menjaga stabilitas harga TBS kelapa sawit agar sektor perkebunan tetap berkontribusi maksimal terhadap pendapatan negara. Menurutnya, pemerintah daerah, petani, dan industri pengolahan kelapa sawit, perlu bekerja sama dalam menangani situasi ini. Langkah-langkah perlu diambil untuk memperbaiki kondisi pasar dan mengurangi dampak negatif penurunan harga.
"Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk asosiasi petani dan industri kelapa sawit, guna mencari solusi terbaik dalam mengatasi penurunan harga TBS kelapa sawit," tutupnya.







Komentar Via Facebook :