Berita / Serba-Serbi /
Penjualan Biosolar Mau Pakai Zonasi, Begini Respon Petani Sawit
Antrean truk mengisi BBM di SPBU. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Untuk menjaga kuota BBM bersubsidi tetap terjaga hingga akhir tahun, PT Pertamina membatasi pendistribusian BBM jenis biosolar di Provinsi Bengkulu. Jika biasanya distribusi solar ke SPBU sebanyak 16 kiloliter, sekarang pengiriman hanya 8 kiloliter saja.
Pengurangan tersebut menyebabkan terjadinya antrean kendaraan yang hendak mengisi biosolar di Kota Bengkulu. Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Bengkulu akan memberlakukan zona pembelian biosolar bagi truk.
Seperti diberitakan sejumlah media, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu Ir Mulyani menjelaskan bahwa penzonaan dibuat untuk mencegah panjangnya antrean kendaraan di dalam Kota Bengkulu.
"Sesuai perintah gubernur, penjualan biosolar di SPBU dalam kota akan diatur, akan ditentukan mana yang dibolehkan menjual biosolar bagi angkutan truk," jelasnya, kemarin.
"Drafnya peraturannya sedang dibuat, dalam waktu dekat akan diterbitkan," tambahnya.
Menurutnya, SPBU yang berada di dalam kota, seperti kilometer 6,5 Pagar Dewa dan kilometer 8, nantinya tidak diizinkan menjual biosolar kepada angkutan roda 6 ke atas termasuk truk TBS sawit.
"Hanya dibolehkan melayani kendaraan kecil seperti minibus dan pikap saja. Nantinya kendaraaan angkutan besar bisa membeli solar di SPBU yang berada di wilayah perbatasan antar kabupaten," paparnya.
Pengaturan itu diharapkan akan mengurai antrean kendaran di SPBU dalam kota. Sebab selama ini pengisian biosolar kerap menumpuk di wilayah kota saja.
"Kami bukan melarang membeli biosolar, tapi mencegah antrean panjang di dalam kota. Jadi, kalau mau beli biosolar, ya ke kabupaten terdekat," tuturnya.
Rencana pemerintah ini direspon negatif oleh petani sawit setempat. Petani sawit di Kota Bengkulu, Saifuddin, mengatakan, memaksa truk membeli biosolar ke luar kota akan menambah ongkos yang harus ditanggung petani.
"Kebijakan tersebut sangat diskriminatif terhadap petani sawit. Kalau truk TBS terpaksa beli solar nonsubsidi, nanti biayanya akan dibebankan ke petani sawit," kritiknya.
"Aturan ini memberatkan kami, masak dilarang membeli biosolar subsidi di dalam kota Bengkulu?" imbuhnya.







Komentar Via Facebook :