Berita / Nusantara /
Penggunaan B40 Diminta Dipercepat
Biodiesel B40 menjalani road test. Foto. Kemen ESDM
Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah pusat diminta mempercepat penggunaan biodiesel B40, yakni bahan bakar minyak (BBM) campuran 60 persen solar dengan 40 persen produk turunan sawit. Langkah itu diyakini bisa mendongkrak harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring mengatakan, percepatan penggunaan BBM yang dicampur dengan minyak sawit sebesar 35 persen atau bahkan 40 persen (B-35 dan B-40) berpeluang besar untuk meningkatkan daya serap TBS sawit. Hal ini tentu saja akan membuat harga TBS menjadi meningkat.
"Implikasinya seperti itu. Harga TBS akan ikut naik karena penyerapan CPO maksimal," kata Usin, kemarin.
Menurutnya, percepatan program B35 atau B40 juga akan mendorong terciptanya stabilitas harga TBS kelapa sawit di tingkat petani. Berdasarkan pengalaman, pada saat harga minyak goreng naik, realisasi ekspor CPO jauh lebih besar ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Hal itu tentu saja berdampak pada harga CPO dan TBS di dalam negeri.
"Dengan adanya program B35 atau B40, maka penyerapan CPO di dalam negeri juga akan maksimal. Ketika penyerapannya maksimal, harga TBS kelapa sawit juga akan meningkat," tukasnya.
"Di Bengkulu kan banyak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) bilang CPO mereka belum terserap, belum terjual semua. Nah, kita minta program B40 dipercepat, dengan begitu CPO di pabrik-pabrik bisa cepat habis," tambahnya.
Menurutnya, pemerintah harus sigap mengatasi permasalahan CPO yang masih banyak menumpuk di pabrik-pabrik kelapa sawit. Sebab, yang dirugikan adalah petani swadaya karena tidak ada kepastian pembelian produk TBS mereka.
"Kalau petani plasma atau petani kemitraan, sudah ada PKS yang membeli TBS mereka," sebutnya.
Ia mengatakan, harga TBS petani swadaya saat ini di Bengkulu masih rendah, masih di bawah harga ketetapan disbun Rp 1.880 per kilogram.
"Kita berharap dengan percepatan program B40 harga TBS kembali ke harga di atas Rp 2.500 per kilogram," tutupnya.







Komentar Via Facebook :