https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Penerimaan Negara dari Riau Ditopang Sawit

Penerimaan Negara dari Riau Ditopang Sawit

Media meeting kinerja APBN Riau triwulan III 2021 di Aula Kantor Wilayah DJPb Riau. (Elaeis, Bayu)


Pekanbaru, Elaeis.co - Hingga triwulan III 2021, Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau telah menghimpun penerimaan negara sebesar Rp 11,7 triliun atau 71,05% dari target Rp 16,468 triliun yang ditetapkan pemerintah pusat.

Kepala Kanwil DJP Riau, Farid Bachtiar mengatakan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020, penerimaan yang dikumpulkan oleh Kanwil DJP Riau sampai triwulan III mengalami pertumbuhan sebesar 17,78%.

“Tingginya perolehan penerimaan pajak didorong oleh tingginya harga sawit. Sawit menjadi sektor paling berperan dalam perekonomian di Riau,” katanya dalam media meeting kinerja APBN triwulan III 2021 di aula Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau, Senin (18/10/2021).

Dijelaskannya, tingginya harga tandan buah segar (TBS) sawit dan minyak sawit mentah (CPO) sangat berpengaruh kepada penerima negara dari sektor pajak. “TBS dan produk olahannya berupa CPO itu kan barang kena pajak. Di sana dikenakan objek PPN. Oleh karena itu, dengan tingginya harga sawit tadi, membuat lonjakan terjadi pada jenis pajak PPN. Memang PPN ini yang tumbuh cukup besar,” urainya.

Menurutnya, penerimaan dari sektor sawit tumbuh sekitar 39 sampai 40 persen. “PPN itu pajak yang ada di lapangan dari kegiatan ekonomi, transaksi, penjualan TBS, dan ekspor CPO. Ini yang kemudian mendorong penerimaan pajak kita,” jelasnya.

Selain sawit dan produk turunannya, penerimaan tersebut juga berasal dari setoran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang sudah mencapai target. “Kenaikan harga sawit juga menjadi momentum bagi Kanwil DJP Riau untuk mengejar target PBB yang telah ditetapkan. Ini terealisasi berkat tingginya harga sawit,” ujarnya.

Dia menambahkan, tingginya penerimaan negara hingga triwulan III 2021 sejalan dengan pemulihan ekonomi Riau. Pada semester I tahun 2021 pertumbuhannya tercatat 5,3% dan sekarang sudah mencapai 17,78 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Riau paling tinggi se-Sumatera,” tutupnya. 


 

Komentar Via Facebook :