Berita / Nusantara /
Pemprov Bengkulu Diminta Masukkan Cangkang dalam Penetapan Harga TBS
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamudin
Bengkulu, elaeis.co - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamudin, mendorong Pemerintah Provinsi Bengkulu agar memasukkan cangkang sawit dalam penentuan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Menurutnya, cangkang sawit memiliki potensi pasar yang besar, sebanding dengan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) yang telah lama menjadi faktor penentu harga TBS.
"Kalau harga cangkang dimasukkan, harga TBS akan meningkat. Ini akan memberikan keuntungan bagi petani kelapa sawit dan dapat mendorong peningkatan ekonomi daerah," kata Sultan, Senin (29/5).
Menurut mantan Wakil Gunernur Bengkulu itu, selain akan memberikan penghargaan yang lebih adil bagi petani kelapa sawit, memasukkan cangkang sebagai faktor penentu harga TBS juga akan mendorong pemanfaatan seluruh potensi yang dimiliki oleh industri kelapa sawit secara optimal.
"Selama ini cangkang sawit tak masuk hitungan, padahal nilai ekonominya tinggi, bahkan menjadi komoditas ekspor," tegasnya.
Dia menekankan bahwa memaksimalkan potensi ekonomi cangkang sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelapa sawit Indonesia di pasar global. Dengan mengakui nilai ekonomi cangkang sawit dan memasukkannya dalam penetapan harga TBS kelapa sawit, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi pasar yang ada dan meningkatkan pendapatan petani.
"Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing industri kelapa sawit kita. Dengan mengakui potensi pasar cangkang sawit, akan memberi nilai tambah bagi petani dan sektor kelapa sawit secara keseluruhan. Sekaligus akan membantu mencapai tujuan pemerintah dalam meningkatkan ekspor produk kelapa sawit Indonesia," tukasnya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy mengatakan, saat ini Pemprov Bengkulu melalui tim penetapan harga TBS sedang mempertimbangkan usulan tersebut.
"Kita sedang mempertimbangkannya, namun belum mendapat respon dari pihak Pabrik Kelapa Sawit di Bengkulu," tutupnya.







Komentar Via Facebook :