Pekanbaru, elaeis.co - Pemerintah sudah memutuskan untuk mendorong pembangunan pabrik minyak makan merah di sentra-sentra sawit yang ada di Indonesia. 

"Khususnya di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat mengunjungi komplek pembibitan kelapa sawit santripreneur-Apkasindo di kawasan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Riau tadi siang. 

Pemerintah memilih perkebunan sawit rakyat kata Ma'ruf lantaran Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit rakyat sering tidak terserap oleh pabrik. 

"Kalaupun petani akan menjual sawitnya, pabrik yang dituju jauh pula, ini bakal habis di ongkos," ujarnya.

Saat ini kata Ma'ruf, proses menuju pembangunan pabrik minyak makan merah itu sudah berjalan. 

Selain di Sumatera Utara, di Riau juga bakal dibangun 5 unit. "Yang pasti minyak makan merah itu punya banyak keunggulan. Pasar globalnya pun sangat menjanjikan. Ini potensi baru yang harus kita kembangkan," katanya.

Gubernur Riau, Syamsuar, malah berharap agar pabrik minyak makan merah dibangun lebih banyak di Riau. "Kami punya kepentingan yang besar di sini. Riau punya kebun kelapa sawit yang sangat luas. Tapi di sisi lain, angka stunting masih 22 persen. Dengan digebernya penggunaan minyak makan merah ini, kami menargetkan dua tahun ke depan angka stunting Riau akan turun menjadi 14 persen," Syamsuar berharap.

Lepas meresmikan Bank Riau Kepri Syariah di kawasan Sudirman Pekanbaru, Wapres kemudian bertolak ke komplek pembibitan kelapa sawit santripreneur tadi. 

Dalam perjalanan sekitar 30 menit ke arah timur itu, Wapres ditemani oleh Syamsuar, Kapolda Riau Irjen M Iqbal, Danrem 031 Wira Bima Brigjen Parlindungan Hutagalung. 

Sementara di lokasi acara yang berada persis di belakang Pondok Pesantren Teknologi Riau itu, telah menunggu staf khusus Wapres, Imam Aziz, Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Manurung, Ketua Umum DPP Santri Tani, T Rusli Ahmad, Dirut BPDPKS, Eddy Abdurrachman dan sejumlah pejabat lainnya.