https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Pemblokiran Jalan di Bengkulu Utara Tak Ganggu Pengiriman TBS dan CPO

Pemblokiran Jalan di Bengkulu Utara Tak Ganggu Pengiriman TBS dan CPO

Personil Polres Bengkulu Utara menenangkan nelayan tradisional yang memblokir jalan untuk memprotes kapal trawl. foto: Doni/BETV


Bengkulu, elaeis.co - Masyarakat nelayan di Desa Pasar Palik, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, melakukan aksi blokir jalan lintas barat Sumatera. Aksi itu merupakan bentuk protes nelayan terhadap penggunaan trawl atau pukat harimau.

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, Jakfar, memastikan bahwa aksi pemblokiran jalan yang dilakukan oleh masyarakat itu tidak mengganggu pengiriman Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO).

"Pihak Polres Bengkulu Utara dan dan pihak-pihak terkaitberhasil melakukan mediasi dengan masyarakat setempat. Kami berterima kasih karena berkat mediasi itu, masyarakat yang memblokir jalan tidak sampai mengganggu aktivitas pengiriman TBS kelapa sawit dan CPO," kata Jakfar, kemarin (15/4).

Meskipun demikian, Jakfar mengingatkan bahwa kemungkinan terjadinya pemblokiran jalan kembali oleh masyarakat setempat masih ada. Jika hal itu terjadi, aktivitas pengiriman TBS dan CPO dari petani maupun pabrik bukan tidak mungkin akan terganggu.

"Harapan kami itu tidak terjadi kembali. Kalau terjadi, jelas akan membuat warga di sana sulit mengirimkan TBS kelapa sawitnya ke pabrik," tuturnya.

Dalam situasi yang tidak pasti seperti ini, Apkasindo Bengkulu tetap berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait dan memastikan bahwa kegiatan petani kelapa sawit dapat berjalan lancar. "Kami akan terus memantau situasi di lapangan dan siap memberikan dukungan kepada petani dan pabrik di wilayah ini," tukasnya.

Terpisah, Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Andy Pramudya Wardana, menegaskan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk memastikan kelancaran distribusi TBS dan CPO di wilayah tersebut. "Kami telah melakukan mediasi dengan masyarakat setempat dan memastikan bahwa aksi pemblokiran jalan tidak terjadi lagi," ujarnya.

Andy menambahkan bahwa pihaknya juga telah mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya aksi serupa di masa mendatang. "Kami akan terus memantau situasi di lapangan dan melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait," katanya.

Sementara itu, seorang petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara, Yanto, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak pemblokiran jalan tersebut. "Kami sangat tergantung pada pengiriman TBS dan CPO untuk menopang kehidupan kami," katanya.

"Kami berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah ini," tambahnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :