https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Pembangunan Perkebunan Tidak Boleh Mengorbankan Aspek Sosial dan Lingkungan

Pembangunan Perkebunan Tidak Boleh Mengorbankan Aspek Sosial dan Lingkungan

Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Disbun Kaltim, Asmirilda (kiri). Foto: Disbun Kaltim


Samarinda, elaeis.co - Dinas Perkebunan (disbun) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pertemuan Tim Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD - KSB) untuk mematangkan penyusunan dokumen yang akan menjadi rancangan peraturan gubernur.

Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Disbun Kaltim, Asmirilda, mengatakan, diantara visi dan misi Gubernur Kaltim adalah mewujudkan Kaltim berdaulat dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dan sejalan dengan program prioritas yaitu meningkatkan daya saing melalui sektor agraris dan pariwisata.

"Di sinilah perlunya ditetapkan RAD-KSB Kaltim. Dokumen ini adalah acuan untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung bertujuan untuk mencapai perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan sesuai dengan target pembangunan daerah," jelasnya melalui keterangan resmi Disbun Kaltim.

Sektor pertanian dan perkebunan, katanya, menghadapi perhatian dan pengawasan berbagai pihak di tingkat global, terutama bagaimana praktik bisnis ini berdampak pada lingkungan, ekonomi, dan sosial. 

Salah satu komoditas perkebunan utama Indonesia yang banyak disorot pihak asing adalah kelapa sawit yang nota bene melibatkan jutaan orang dan berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan. 

"Pembangunan perkebunan yang menghasilkan manfaat sosial yang lebih luas dan mampu mempertahankan sumber daya alam (SDA) yang menopang kekayaan bangsa adalah hal yang fundamental dalam pengembangan perkebunan berkelanjutan sehingga dapat bersaing dan berhasil dalam jangka panjang," papar Asmirilda.

Disebutkannya, kelapa sawit merupakan satu dari lima komoditi utama yang dikembangkan di di Kaltim. Saat ini luas areal perkebunan kelapa sawit di Kaltim mencapai 1,378,136 hektare.

"Sektor pertanian Kaltim didominasi oleh sub sektor perkebunan dengan komoditas utama tanaman kelapa sawit. Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2019, sektor perkebunan berkontribusi sebesar 54.80% dari total PDRB Kaltim)," bebernya. 

Dia menyebutkan bahwa perkebunan sangat berperan penting dalam menyukseskan pelaksanaan strategi transformasi ekonomi di Kaltim. Di masa depan, daerah ini tidak bisa terus bergantung pada sumber daya alam (SDA) yang tidak terbarukan.

"Melalui transformasi, diharapkan pembangunan ekonomi Kaltim ke depan akan berbasiskan pengelolaan SDA terbarukan dengan menitik beratkan pada upaya peningkatan nilai tambah melalui pengembangan industri hilir," tukasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :