Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah daerah diminta melengkapi fasilitas Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu untuk meningkatkan volume ekspor minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO).

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bengkulu, Ahmad Irfansyah, meminta Pemprov Bengkulu terus mendorong kegiatan ekspor CPO langsung dari Bengkulu. Saat ini sebagian besar CPO produksi Bengkulu diekspor melalui provinsi lain.

"Padahal Pelabuhan Pulau Baai memiliki potensi besar untuk meningkatkan kegiatan ekspor CPO dari Bengkulu," katanya, kemarin.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menunjukkan, nilai ekspor Bengkulu pada tahun 2021 mencapai 28,98 juta dolar AS. Sebagian besar dari ekspor tersebut berasal dari sektor pertanian, termasuk CPO. Namun, mayoritas CPO yang diekspor masih melalui Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara dan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Irfansyah menambahkan, Pelabuhan Pulau Baai sebenarnya telah direvitalisasi sehingga siap untuk melayani kegiatan ekspor CPO. Dia berharap pemerintah dapat memperkuat infrastruktur pendukung di sekitar pelabuhan, seperti perbaikan jalan menuju pelabuhan.

"Perbaikan infrastruktur di sekitar pelabuhan akan mempermudah kegiatan ekspor CPO. Ini akan membantu meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Bengkulu," tukasnya.

Dia juga meminta kualitas CPO Bengkulu ditingkatkan agar dapat bersaing dengan CPO dari provinsi lain. "CPO Bengkulu memiliki potensi besar untuk menjadi produk unggulan dan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi daerah," ujarnya.

Terpisah, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mengaku telah membentuk tim khusus yang bertugas untuk meningkatkan kegiatan ekspor, termasuk sektor pertanian. "Kami akan terus memperkuat sektor pertanian di Bengkulu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi," katanya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu juga akan mengadakan pertemuan dengan para pengusaha CPO untuk membahas potensi dan kendala yang dihadapi dalam kegiatan ekspor.