https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pekebun Sawit di Desa Sungai Besar Dua Bulan Tak Bisa Panen, ini yang Terjadi

Pekebun Sawit di Desa Sungai Besar Dua Bulan Tak Bisa Panen, ini yang Terjadi

Beberapa warga Desa Sungai Besar berbincang dengan awak elaeis.co di Taluk Kuantan. foto: Hamdan


Taluk Kuantan, elaeis.co - Ratusan pekebun kelapa sawit di Desa Sungai Besar, Kecamatan Pucuk Rantau, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, saat ini sedang meratapi nasib. Mereka harus berjuang mati-matian untuk bertahan hidup.

Pasalnya, sudah dua bulan ini mereka tidak bisa memanen tandan buah segar (TBS) di kebunnya. Sementara selama ini mereka menggantungkan hidup dari hasil panen sawit.

Dedi, warga Desa Sungai Besar menuturkan, lumpuhnya perekonomian warga disebabkan oleh banjir yang menggenangi areal perkebunan. 

"Semuanya tepuk jidat (pusing) sekarang, bingung mengakali bagaimana caranya dapat penghasilan. Andai saja dapat bantuan sembako, mendinganlah, kebutuhan keluarga sedikit jadi ringan," katanya kepada elaeis.co, Selasa (30/1).

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, menurutnya, banyak pekebun sawit terpaksa pinjam uang kepada tengkulak atau toke. "Masalahnya tak bisa pinjam banyak karena toke juga sama-sama menghadapi situasi sulit," ungkapnya.

Menurutnya, luas kebun sawit di desa itu mencapai 2.000 hektar. Kebun sawit yang terendam banjir luasnya sekitar 700 hektar. "Kebun yang tidak terkena banjir juga tidak bisa dipanen. Sebab akses badan jalan rusak sehingga pekebun kelimpungan untuk mengeluarkan TBS," tambahnya. 

Dedi dan warga Desa Sungai Besar lainnya berharap banjir segera berakhir dan pemerintah setempat memperbaiki akses jalan untuk memudahkan mengeluarkan dan menjual hasil panen.


 

Komentar Via Facebook :