Berita / Internasional /
Pekan Lalu Merosot, Begini Perkiraan Harga CPO Malaysia Pekan Ini
Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Dok. Elaeis)
Jakarta, elaeis.co - Aktivitas tawar menawar (bargain-buying) sempat terjadi antara pedagang dan pembeli minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Malaysia lantaran rendahnya harga baru-baru ini.
Namun menurut pedagang minyak sawit, David Ng, gara-gara itu harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives diperkirakan akan naik pada perdagangan Minggu depan.
Kendati begitu, menurut David, data ekspor minyak sawit Malaysia pada November 2022 yang akan dirilis cargo surveyor, menjadi salah satu acuan harga minyak sawit mentah di Malaysia pekan depan.
"Saya memprediksi data ekspor cargo surveyor akan melemah karena sentimen global. Ditambah lagi, nilai Ringgit atas AS juga tinggi. Walau begitu, kita berharap harga minyak sawit diperdagangkan Minggu depan sekitar 3.700-4.200 Ringgit Malaysia," kata David dilansir elaeis.co dari Bernama, Sabtu (19/11).
Sementara itu, kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani mengatakan, tingginya nilai Ringgit Malaysia Minggu lalu berdampak kuat terhadap anjloknya harga CPO.
"Tidak hanya itu, peningkatan kasus Covid-19 di China juga berdampak buruk, sehingga harga CPO lemah," ujarnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Datuk Sri Ismail Sabri Yaakob mengumumkan, Bursa Malaysia Derivatives ditutup pada Jumat (18/11) dan kembali dibuka Senin (21/11).
Pekan lalu, harga CPO berjangka di Malaysia anjlok dikarenakan nilai Ringgit Malaysia terhadap AS tinggi yang membikin harga CPO dipasaran lemah.
Tidak hana itu, rendahnya harga CPO pekan lalu juga dikarenakan banyaknya stok namun tidak dibarengi dengan tingginya jumlah ekspor. Belum lagi pasar minyak kedelai juga terus menekan harga CPO.
Pada basis mingguan, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Desember 2022 turun 402 Ringgit menjadi 3.791 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Januari 2023 turun 459 Ringgit menjadi 3.828 Ringgit Malaysia per ton. Februari 2023 turun 474 Ringgit menjadi 3.850 Ringgit Malaysia per ton.
Lalu, Maret 2023 turun 472 Ringgit menjadi 3.858 Ringgit Malaysia per ton. April 2023 turun 475 Ringgit menjadi 3.835 Ringgit Malaysia per ton, dan Mei 2023 juga turun 476 Ringgit menjadi 3.802 Ringgit Malaysia per ton.







Komentar Via Facebook :