https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Pejabat Diminta Datangi Pasar Saban Hari

Pejabat Diminta Datangi Pasar Saban Hari

Menteri Perdagangan (mendag) Zulkifli Hasan. Foto: Humas Kemendag


Samarinda, elaeis.co - Perekonomian dunia diliputi ketidakpastian, salah satunya disebabkan perang Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini. 

Menteri Perdagangan (mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, saat ini perubahan terjadi dengan cepat dan segala kemungkinan bisa saja terjadi.

Menurutnya, dampak yang ditimbulkan perang antara lain kenaikan harga BBM, pangan, krisis keuangan, dan lebih dari 60 negara terancam gagal bayar. 

"Sekitar 400 juta jiwa terancam kelaparan. Masing-masing negara berusaha mengamankan kebutuhan pangan dalam negaranya sendiri. Karena itu harga-harga bisa naik dengan begitu cepat. Turunnya susah," katanya lewat keterangan resmi Diskominfo Kaltim.

Dia melanjutkan, dampak ketidakpastian itu misalnya juga dirasakan Turki yang mengalami inflasi hingga 75%. Eropa dan Amerika inflasi pada kisaran 10%, sedangkan Indonesia 4,9 persen. Tapi sektor pangan mengalami inflasi hingga 11%.

Salah satu kebutuhan pokok yang sempat memicu inflasi adalah minyak goreng harganya tidak terkendali dalam waktu sekitar 5 bulan. Harga satu liter minyak goreng kemasan bahkan sempat menembus Rp30 ribu per liter.

"Saya setiap hari ke pasar. Karena benang merah itu bisa ketemu kalau kita mau bersinggungan langsung dengan apa yang terjadi," ulas Zulhas, sapaan akrab Mendag.

Dia mengingatkan semua kepala daerah memiliki aparatur yang bisa membantu mereka untuk mengurus ini, yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

"Gubernur, bupati dan wali kota, harus mengerti dan memahami keadaan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar. Kepala dinas harus cek sembako itu setiap hari di pasar," pesannya.

Strategi lain yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi dunia ini menurut Zulkifli Hasan adalah dengan menyerbu pasar internasional (ekspor).

"Saatnya menyerbu pasar internasional dengan produk-produk berkualitas. Untuk ini perlu kebersamaan. Kalau kita bareng-bareng pasti bisa," tandasnya.

Zulkifli mencontohkan saat ia berkunjung ke India dan berhasil meneken kesepakatan dengan sejumlah pengusaha.

"Diperoleh kontrak untuk minyak sawit atau CPO senilai US$ 3,2 miliar hingga Oktober mendatang," sebutnya. 
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :