Berita / Sumatera /
Pedagang Makanan Minta Pemerintah Awasi Pelaksanaan HET Migor
M. Subandi, Ketua PMKM Sumut. Foto: Dok.
Medan, Elaeis.co - Para pedagang makanan di Sumatera Utara (sumut) mulai kibarkan bendera putih, mereka butuh pertolongan dari pemerintah karena harga minyak goreng (migor) terus meroket.
"Kondisi ini membuat kami harus membuat surat terbuka kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan seluruh bupati/walikota di Sumut agar memberikan perhatian terhadap persoalan harga migor ini," kata Ketua Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PMKM) Cabang Sumatera Utara, H Muhamad Subandi, kepada Elaeis co, Kamis (13/1/2022).
Kata Subandi, persoalan harga migor ini sangat menganggu para pedagang. Apalagi perekonomian Sumut baru mulai pulih setelah berantakan akibat serangan pandemi Covid-19.
Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyebutkan harga migor tiga bulan lalu masih berada di kisaran harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni Rp 11.000 - Rp 13.000 untuk ukuran 900 mililiter sampai satu liter.
Harga migor curah pun kala itu masih Rp 12.000/liter. "Namun dua bulan terakhir harga migor untuk semua jenis naik dahsyat," katanya.
Dari informasi rutin para anggota PMKM Sumut, Subandi menyebutkan harga migor curah saat ini Rp 19.000 sampai Rp 20.000 per liter, sementara migor kemasan Rp 18.000 - Rp 20.000 per liter.
Menurutnya, para pedagang, terutama pedagang kuliner, sangat terbebani karena kenaikan harga migor menyeret kenaikan harga bahan pokok lainnya. Dan di saat yang sama, dagangan para anggota PMKM semakin lama semakin sepi.
"Padahal pedagang belum menaikan harga makanan dan masih berusaha bertahan dengan harga lama," tukasnya.
"Para pengusaha kuliner sangat terbebani dengan harga migor, tapi mereka berupaya untuk tidak menaikkan harga makanan. Tapi enggak naik harga aja dagangan mereka semakin sepi karena ternyata daya beli masyarakat justru berkurang dan terkonsentrasi untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri karena harga sembako juga baik," tambahnya.
Dia yakin, andai para anggota PMKM Sumut menaikkan harga makanan produksi mereka, pasti dagangan akan semakin sepi. Karena itu, dia mohon agar Pemprov Sumut serta pemko dan pemkab memperhatikan situasi yang dihadapi pedagang.
"Saya atas nama para pedagang di seluruh Sumut, terutama yang tergabung dalam PMKM Sumut, sangat berharap kepada pemerintah daerah agar mengawal pelaksanaan HET migor di berbagai pasar dan meminta dinas terkait agar melakukan operasi pasar agar harga migor bisa terkontrol," katanya.







Komentar Via Facebook :