https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Pariwisata Bantu Jaga Daya Beli Masyarakat dan Cegah Resesi

Pariwisata Bantu Jaga Daya Beli Masyarakat dan Cegah Resesi

Anggota DPR RI Komisi X, Dewi Coryati, di sela Bimtek Strategi Promosi Destinasi Wisata di Bengkulu. Foto: Ist.


Bengkulu, elaeis.co - Anggota DPR RI mendukung pengembangan agrowisata perkebunan kelapa sawit di Bengkulu. Menurutnya, agrowisata dapat mencegah Bengkulu dari resesi global di Tahun 2023.

Anggota DPR RI Komisi X, Dewi Coryati menilai, masyarakat modern selalu membutuhkan pariwisata dan hiburan. Pembangunan agrowisata perkebunan kelapa sawit bisa mengakomodir kebutuhan itu.

"Kalau wisatawan masuk, ekonomi akan bergerak dan memicu peningkatan daya beli warga lokal. Makanya, kalau agrowisata terealisasi, itu bisa mencegah resesi, karena resesi itu tidak akan terjadi kalau daya beli masyarakat terjaga," kata Dewi, kemarin.

Dewi mengaku, pemerintah daerah harus siap dengan segala potensi pelemahan ekonomi nasional. Khususnya pada sektor pariwisata, ia tak ingin nasibnya sama saat semasa pandemi COVID-19. 

"Harus ada upaya menguatkan perekonomian masyarakatnya. Jika di masa pandemi ekonomi melemah karena adanya pembatasan sosial, di masa mendatang justru daya belinya yang akan terganggu dan itu harus dijaga," katanya.

Legislator daerah pemilihan Provinsi Bengkulu ini meminta pemerintah daerah menyiasati dengan penguatan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Selain itu, daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah harus ditopang dengan pendanaan jaring pengaman sosial maupun stimulus ekonomi sektor kerakyatan.

"Bila dua aspek tersebut dijaga, maka konsumsi masyarakat akan terjaga dan ekonomi akan terus berputar," tukasnya.

Ia mengatakan, banyak cara untuk mempromosikan pariwisata di daerah, salah satunya dengan bantuan media sosial. Sebab media sosial memiliki jumlah pengguna yang cukup banyak yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Jadi kita ingin pariwisata di Bengkulu bisa dipromosikan melalui media sosial," katanya.

Menurut Dewi, pengguna media sosial rata-rata adalah mahasiswa. Namun, untuk melibatkan mahasiswa berperan aktif dalam promosi wisata, akan cukup sulit jika dilakukan secara langsung. 

Oleh sebab itu, pihaknya mendorong sejumlah akademisi dari perguruan tinggi di Bengkulu untuk mengajak mahasiswanya mempromosikan pariwisata yang ada di Bengkulu melalui media sosial.

"Kami minta peran akademisi agar bisa mendorong mahasiswanya mempromosikan pariwisata di Bengkulu dengan bantuan media sosial seperti TikTok, Instagram, Youtube Short, dan Facebook," ujarnya.

Dewi mengaku, jika seluruh akademisi bisa mengajak seluruh mahasiswa mempromosikan pariwisata Bengkulu ke media sosial, maka dampaknya juga akan baik bagi daerah ini. Nantinya perekonomian masyarakat akan meningkat dan sejumlah destinasi wisata akan semakin dikenal banyak orang.

"Jumlah mahasiswa di Bengkulu ini lebih dari 10 ribu orang, kalau semuanya mempromosikan wisata di sini, maka dampaknya tentu saja sangat baik bagi Bengkulu. Sektor UMKM akan tumbuh, pendapatan masyarakat meningkat, dan perekonomian Bengkulu ikut meningkat," tuturnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :