Berita / Nasional /
Pakai Standar Perusahaan, Produktivitas 697 Hektare Kebun PSR di Rohul Dijamin Melejit
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa bersama Gubernur Riau Syamsuar dan Bupati Rohul Sukiman melakukan panen sawit plasma perdana milik KUD Makarti Jaya.
Pekanbaru, elaeis.co - Kebun Sawit seluas 697 hektare milik petani sawit plasma binaan PTPN V yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Makarti Jaya di Desa Kumain, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu melakukan panen perdana usai mengikuti Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa mengatakan, panen perdana KUD Makarti Jaya secara tidak langsung merupakan sejarah baru bagi PTPN V dan petani binaannya.
"Ini adalah sejarah baru. Bagi kami, KUD Makarti Jaya adalah bukti lompatan besar akan semangat program peremajaan sawit rakyat PTPN V yang mulai digulirkan sejak 2019 lalu," kata Jatmiko, kemarin.
Sejak awal mendapat amanah memimpin PTPN V, Jatmiko mengatakan bahwa peningkatan ekonomi petani plasma adalah bagian dari program penting perbaikan di tubuh anak perusahaan peraih penghargaan The Best State Own Enterprise 2022 versi InfoBank itu.
Penerapan sistem single management serta keterlibatan petani melalui skema padat karya dalam mewujudkan transparansi adalah pola kerjasama yang dia terapkan dalam program PSR PTPN V pada 2019 lalu.
Mulai dari penumbangan sawit renta, penggunaan bibit unggul, penanaman, pemupukan, hingga pemeliharaan seluruhnya dilakukan dengan standar PTPN V.
Selanjutnya, selama proses peremajaan berlangsung, perusahaan melibatkan para petani dengan pola padat karya atau cash for works.
Dengan begitu, lanjutnya, para petani mendapat jaminan pendapatan selama proses peremajaan berlangsung serta transfer pengetahuan terkait budidaya yang berkelanjutan.
"Melalui skema tersebut, kami berani memberikan jaminan kepada teman-teman petani mitra yang mengikuti program PSR PTPN V dengan produktivitas tandan buah segar (TBS) di atas rata-rata nasional. Bahkan, sejak saat itu, dengan tegas kami berani memberikan jaminan bahwa kami siap mengganti jika produktivitas petani mitra PTPN V di bawah angka rata-rata nasional," kata dia.
"Alhamdulillah, hari ini adalah bukti nyata bahwa keyakinan kami mendongkrak produktivitas petani menjadi kenyataan. Saat ini, senyum bapak ibu petani semua adalah pelepas penat kami yang sesungguhnya. Produktivitas teman-teman petani KUD Makarti Jaya kini hampir 50 persen lebih tinggi di atas rerata nasional. Tak hanya itu, panen petani juga jauh lebih cepat dibandingkan pada umumnya," tambahnya.
Lebih jauh, ia mengatakan seluruh langkah yang dilakukan PTPN V sejatinya bukan untuk mendominasi program PSR yang digalakkan pemerintah. Justru, ia mengatakan bahwa program tersebut murni untuk membantu petani agar tumbuh dan berkembang bersama BUMN.
KUD Makarti Jaya mulai melakukan peremajaan sawit pada 2019 lalu. Makarti Jaya merupakan KUD pertama yang melaksanakan peremajaan sawit dengan pola single management, padat karya, hingga mendapat jaminan produktivitas di atas rerata nasional.
Saat ini, PTPN V sendiri tercatat sebagai anak BUMN dengan program peremajaan sawit terluas di Indonesia yang mencapai 9.000 hektare dan ditargetkan mencapai 22.444 hektare hingga 2026.
Sementara itu, pada 2021 lalu, produktivitas petani yang bermitra dengan PTPN V juga tercatat cukup fantastis, mencapai 26 ton/ha/tahun. Angka itu jauh dari rerata nasional sebesar 19 ton/ha/tahun. Kemudian, sejak 2021 lalu, PTPN V juga meluncurkan program penyediaan 1,4 juta bibit sawit unggul secara daring kepada masyarakat.
Dalam kurun waktu kurang dari setahun, seluruh bibit unggul bersertifikat tersebut ludes dibeli para petani Riau. Tahun ini, perusahaan kembali menyiapkan penjualan bibit sawit unggul kepada petani dengan konsep serupa secara daring.
"Kami percaya, PTPN V telah kembali ke khitahnya sebagai perusahaan perkebunan milik negara yang hadir untuk sawit rakyat. Ini adalah mimpi saya pertama ketika diberi amanah memimpin PTPN V," tuturnya







Komentar Via Facebook :