Berita / Nasional /
OJK Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit Lewat Pembiayaan Perbankan
Ilustrasi-petani kelapa sawit. Dok.elaeis
Sumsel, elaeis.co - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani sawit melalui perluasan pembiayaan perbankan, dengan skema pendanaan yang inovatif dan feasible demi meningkatkan produksi sawit nasional.
“OJK mengupayakan peningkatan akses keuangan para petani sawit karena ini jelas merupakan skema pembiayaan berkelanjutan dan menopang tiga pilar dari sustainable finance yaitu peningkatan kesejahteraan, melindungi lingkungan hidup, dan untuk pertumbuhan ekonomi," kata Mahendra Siregar dalam keterangan resminya dikutip elaeis.co, Senin (1/8).
Mahendra pada Senin menemui para petani kelapa sawit di Desa Bumi Harapan, Ogan Kemering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).
Ini merupakan rangkaian kegiatan OJK dalam mendukung pembiayaan kepada petani sawit serta peningkatan produktivitas sektor perkebunan kelapa sawit, yang sebelumnya juga telah dilaksanakan pada Maret 2023 lalu di Pekanbaru, Riau.
"Kelapa sawit menjadi penentu dan penopang kuat dari saat kita melalui masa pandemi. Ini karena Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, dan mendominasi kebutuhan minyak nabati global dan belum tergantikan hingga saat ini sehingga perlu kita dorong produktivitasnya dan kita bantu pembiayaannya,” kata Mahendra.
Lanjut Mahendra menjelaskan bahwa sebagai komoditas strategis Indonesia, kelapa sawit merupakan andalan neraca perdagangan nasional yang berkontribusi sebesar 13,50 persen terhadap ekspor nonmigas serta menyumbang 3,50 persen total PDB Indonesia.
Agus Setiyono, yang mewakili kelompok petani dari Koperasi Mekar Abadi Mandiri yang beranggotakan 326 orang menyampaikan apresiasi atas upaya OJK yang memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada petani sawit.
"Dukungan pembiayaan sudah berjalan sejak 2019 dan masih berlanjut sampai saat ini sangat membantu proses pembangunan kebun plasma sehingga menghasilkan TBS sawit. Besar harapan kami juga agar pemerintah bisa melakukan upaya agar harga jual CPO bisa lebih stabil dan cenderung meningkat, yang juga akan berdampak pada harga TBS pada petani plasma," kata Agus.
Hal yang sama juga disampaikan Asrul, Bendahara KUD Panca Sawit Makmur yang memiliki anggota tani sebanyak 455 orang bahwa bantuan pembiayaan yang diterima anggotanya sejak 2021 telah membuahkan hasil.
“Dari pembiayaan yang kami terima di 2021 akhirnya membuahkan hasil, dan akhirnya di bulan ke delapan tahun ini kami berhasil panen. Kami sangat berterima kasih atas inisiasi bantuan, baik dari pemerintah provinsi, kota, bank maupun OJK,” kata Asrul.







Komentar Via Facebook :