https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Nilai Tukar Petani Meningkat 0,10 Persen

Nilai Tukar Petani Meningkat 0,10 Persen

Ilustrasi petani. Internet


Pekanbaru, Elaeis.co - Dibanding Mei 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat terjadi kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 0,10 persen di Juni 2021. Kenaikan NTP ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,14 persen relatif lebih rendah dibandingkan turunnya indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,24 persen.

Kepala BPS Riau Misfaruddin menjelaskan untuk Juni 2021 NTP Riau sebesar 135,26. Sedangkan Mei 2021 hanya sebesar 135,13.

"Harga barang atau produk pertanian yang dihasilkan oleh rumah tangga, mengalami penurunan sebesar 0,14 persen relatif lebih kecil dibandingkan penurunan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,24 persen. Hal ini lah yang mempengaruhi kenaikan NTP tersebut," terangnya, Kamis (1/7).

Rincinya lagi, indeks harga konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,51 persen. Sedangkan indeks harga yang dibayar untuk keperluan produksi naik sebesar 0,52 persen.

Tambahnya, kenaikan NTP itu terjadi pada 3 subsektor penyusun NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi pada subsektor Peternakan yaitu sebesar 1,18 persen. Selanjutnya, diikuti subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yaitu sebesar 0,13 persen. Terakhir adalah subsektor Perikanan yaitu sebesar 0,03 persen. 

"Dua subsektor lain mengalami penurunan. Yakni subsektor Hortikultura turun sebesar 1,53 persen. Lalu subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,66 persen," kata dia.

Sementara, indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Riau pada Juni 2021 sebesar 144,83. Indeks harga yang diterima ini mengalami penurunan sebesar 0,14 persen jika dibandingkan dengan It pada Mei 2021 yaitu sebesar 145,04. 

Penurunan It di Riau itu terjadi pada 4 subsektor penyusun NTP yaitu subsektor Hortikultura dengan penurunan It terbesar yaitu sebesar 1,89 persen, kemudian diikuti subsektor Tanaman Pangan yang turun sebesar 0,96 persen, lalu subsektor Perikanan turun sebesar 0,28 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang turun sebesar 0,09 persen. 

Sebaliknya subsektor Peternakan merupakan satu-satunya subsektor penyusun NTP yang mengalami kenaikan It yaitu naik sebesar 0,86 persen dari bulan sebelumnya.

Lalu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 107,08. Artinya mengalami penurunan sebesar 0,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada bulan ini seluruh subsektor penyusun NTP mengalami penurunan Ib yaitu subsektor Hortikultura dengan penurunan ib tertinggi yaitu sebesar 0,36 persen, kemudian diikuti penurunan subsektor Peternakan sebesar 0,32 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,32 persen.

Selanjutnya, penurunan subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,30 persen dan penurunan Ib subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,22 persen.

Khusus untuk Nilai Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami kenaikan indeks sebesar 0,13 persen yaitu dari 143,55 

pada Mei 2021 menjadi 143,74 pada Juni 2021. Hal ini disebabkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,09 persen relatif lebih rendah dibandingkan penurunan indeks harga yang dibayar petani yaitu sebesar 0,22 persen. 

Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,09 persen, khususnya kelapa sawit dan kelapa. Sedangkan penurunan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,51 persen, khususnya cabai merah, bawang merah, cabai rawit dan sebagainya. 

"Sebaliknya indeks BPPBM tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen khususnya Urea, KCL, NPK dan sebagainya," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :