Berita / Serba-Serbi /
Nilai Ekspor Riau Bulan November 2022 Merosot Hampir 10 Persen
Ilustrasi-kapal ekspor berdasar di Pelabuhan Tanjung Buton Siak. (Sahril/Elaeis)
Pekanbaru, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada November 2022
sebesar USD 1,81 miliar.
Kepala BPS Riau, Misfaruddin menyebutkan bahwa jumlah ini tercatat mengalami penurunan hampir 10 persen dibandingkan Oktober 2022 yang nilainya mencapai USD 2 miliar.
Penurunan ini, kata dia, disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 10,41 persen, sementara ekspor migas hanya naik 4,95 persen.
"Ekspor nonmigas pada November 2022 sebesar USD 1,71 miliar, turun USD 0,2 miliar dibandingkan Oktober. Sementara ekspor migas pada November 2022 tercatat USD 98,66 juta, naik USD 4,65 juta dibandingkan Oktober," jelas Misfaruddin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/12).
Secara kumulatif, selama Januari hingga November 2022, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 13,68 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini disebabkan oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 16,21 persen, sementara ekspor migas mengalami penurunan sebesar 11,97 persen.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 91,70 persen, meskipun ekspor industri pengolahan hasil minyak mengalami kenaikan sebesar 169,61 persen," ujarnya.
Dia menjelaskan, pada November 2022, dari 10 golongan barang ekspor nonmigas, 7 di antaranya mengalami penurunan. Penurunan yang terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewan atau nabati yaitu sebesar USD 196,66 juta, diikuti oleh berbagai produk kimia USD 69,61juta, bahan-bahan Nabati sebesar USD 3,86 juta, serat stapel buatan sebesar USD 3,42 juta, Tembakau sebesar USD 2,08 juta, Bahan Kimia Organik sebesar USD 0,78 juta dan Berbagai Makanan Olahan sebesar USD 0,11 juta.
Sedangkan kelompok barang yang mengalami kenaikan antara lain golongan Bubur Kayu (Pulp) sebesar USD 51,57 juta, diikuti Kertas dan Karton sebesar USD 21,87 juta, dan kelompok Ampas dan Sisa Industri Makanan sebesar USD 2,98 juta.
"Untuk periode Januari-November 2022, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas memberikan kontribusi sebesar 99,39 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas tersebut mengalami kenaikan sebesar 16,37 persen terhadap periode yang sama tahun 2021," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :