https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Mungkin ini Penyebabnya Petani Sawit Tak Lagi Dapat Pupuk Subsidi

Mungkin ini Penyebabnya Petani Sawit Tak Lagi Dapat Pupuk Subsidi

Pupuk bersubsidi saat ini hanya dialokasikan untuk 9 komoditas pertanian, kelapa sawit tak termasuk di dalamnya. foto: Pemkab Abdya


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Bengkulu dianjurkan agar memakai pupuk organik. Selain bahan untuk membuatnya tersedia cukup banyak, juga aman digunakan dalam jangka panjang dibandingkan pupuk kimia.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, pemerintah pusat pasti punya alasan tidak memberikan alokasi pupuk subsidi kepada petani kelapa sawit. "Kemungkinan untuk mendorong petani sawit menggunakan pupuk organik," kata Ricky, kemarin.

Menurut Ricky, pupuk organik sangat aman digunakan pada lahan pertanian termasuk perkebunan kelapa sawit. Sebab pupuk ini tidak merusak tanah dan bisa diberikan rutin tanpa khawatir membuat pohon kelapa sawit mati.

"Pupuk organik itu paling aman dibandingkan pupuk kimia. Tidak merusak tanah, itu yang penting," tuturnya.

Dia menambahkan, pupuk kimia sangat berisiko merusak tanah dan lahan perkebunan. Jika pupuk ini terus diberikan, akibatnya tanah justru akan rusak.
"Dampaknya tidak baik, karena bisa membuat tanah menjadi tidak subur," ujarnya.

Ia mengatakan, jika pupuk kimia hanya digunakan oleh satu atau dua petani, tidak akan menimbulkan masalah. "Tapi kalau semua petani kelapa sawit menggunakan pupuk kimia, ratusan ribu bahkan jutaan hektare lahan di Indonesia termasuk Bengkulu bisa menjadi tandus," tukasnya.

"Kemungkinan ini yang menjadi penyebab pemerintah tidak memberikan pupuk kimia subsidi lagi, untuk mencegah rusaknya tanah di Bengkulu," tambahnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :