Pekanbaru, Elaeis.co - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, akan mengendalikan harga minyak goreng di pasar rakyat pada 1 Januari 2022 berbarengan dengan penerapan kebijakan minyak goreng wajib kemasan.

Ada sejumlah hal yang mendorong kebijakan tersebut. Seperti dilihat Elaeis.co di akun Instagram resmi kemendag, Rabu (1/12), pemberlakuan kebijakan minyak goreng wajib kemasan ini bertujuan untuk membuat harga minyak goreng di pasaran menjadi stabil. 

Pasalnya, minyak goreng curah saat ini cenderung fluktuasi mengikuti perkembangan harga crude palm oil (CPO) internasional. Sedangkan minyak goreng kemasan memiliki kemampuan untuk disimpan atau stroble, sehingga ketersediaannya dapat dikendalikan. 

Bukan hanya itu, minyak goreng kemasan juga dapat menjamin konsumen mendapatkan haknya untuk memperoleh informasi produk yang dikonsumsi serta terjamin kesehatan dan kehalalannya. 

Sedangkan perdagangan minyak goreng curah, justru rentan dioplos dengan minyak goreng sisa (jelantah) dari berbagai restoran, sehingga tidak terjamin kehalalannya. 

Bukan hanya itu, kebijakan minyak goreng wajib kemasan juga mendorong tumbuhnya industri pendukung, seperti industri pengemas, industri kemasan dan industri permesinan pengemas minyak goreng sawit. Hal ini tentu dapat membantu membuka lapangan kerja.