https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Makin Dihambat, Ekspor Sawit ke Eropa Malah Meningkat

Makin Dihambat, Ekspor Sawit ke Eropa Malah Meningkat

Ilustrasi (Facebook)


Jakarta, Elaeis.co - Ungkapan yang dilontarkan Dubes RI untuk Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa, Andri Hadi, soal sikap Parlemen Uni Eropa (UE) terhadap produk turunan sawit asal Indonesia ternyata tak meleset.

Saat berbicara dalam INAPalmoil Talkshow bertemakan”The Fact of Indonesian Deforestation’s Rate”, Rabu (8/9/2021) sore, Hadi menilai UE tak bisa menutup pintu rapat-rapat untuk sawit. Bagaimana pun caranya menghambat, menurutnya, UE tetap membutuhkan produk sawit asal Indonesia. Bahkan bisa jadi dalam jumlah yang sangat besar. 

Data yang disodorkan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Mukti Sarjono, yang diterima Elaeis.co, Jumat (10/9/2021), membuktikan hal itu.

Mukti mengatakan, ekspor minyak sawit dari Indonesia ke sejumlah negara sepanjang bulan Juli 2021 naik 716 ribu ton menjadi 2.742 ribu ton.

Mukti mengatakan, kenaikan volume ekspor terbesar adalah pengiriman minyak sawit untuk tujuan 27 negara di UE. Volume ekspor ke UE tercatat mencapai 509,7 ribu ton, surplus 139,2 ribu ton dibanding bulan Juni 2021.

Kenaikan volume ekpor ke UE mengalahkan India, konsumen utama minyak sawit Indonesia lainnya. Perbandingan data Juli 2021 dengan Juni 2021 menunjukkan volume ekspor ke India naik 122,5 ribu ton.

Pakistan dan China berada di urutan selanjutnya dengan kenaikan masing-masing 119,4 ribu ton dan 104,1 ribu ton.

Menurut Mukti, kenaikan ekspor terbesar terjadi pada olahan minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO), naik sebesar 548 ribu ton menjadi 2.110 ribu ton. Sementara CPO sendiri naik dari 104 ribu ton menjadi 151 ribu ton.

Nilai ekspor produk minyak sawit bulan Juli 2021 tercatat mencapai US$ 2.802 juta, naik US$ 684,5 juta dibanding bulan Juni 2021. Kondisi ini didukung oleh kenaikan harga rata-rata CPO dari US$ 1.054 pada bulan Juni menjadi US$ 1.124/ton cif Rotterdam pada bulan Juli 2021. 

Di dalam negeri, konsumsi minyak sawit sepanjang Juli mencapai 1.444 ribu ton atau 13,1% lebih rendah dari bulan Juni. Penurunan terbesar adalah konsumsi untuk biodiesel, turun 121 ribu ton menjadi 556 ribu ton. Sedangkan untuk konsumsi pangan turun 95 ribu ton menjadi 708 ribu ton dan untuk oleokimia turun 2 ribu ton menjadi 180 ribu ton. 

Produksi CPO bulan Juli mencapai 4.056 ribu ton,  turun 426 ribu ton dari produksi bulan Juni yang disebabkan faktor musiman. "Produksi PKO bulan Juli juga turun menjadi 385 ribu ton dari 426 ribu ton pada bulan Juni," jelas Mukti.

Meskipun demikian, tren produksi selama tahun 2021 mengalami kenaikan dengan laju rata-rata 177 ribu ton per bulan. Secara YoY, produksi CPO sampai bulan Juli lebih tinggi 4,6% dari tahun 2020. Stok akhir bulan Juli juga naik 49 ribu ton menjadi 4.549 ribu ton.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :