https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Meski Harga TBS Bagus, Kiat Tanaman Sela Jalan Terus

Meski Harga TBS Bagus, Kiat Tanaman Sela Jalan Terus

ilustrasi jagung sebagai tanaman sela di kebun sawit (pkt-group.com)


Medan, Elaeis.co - Para petani sawit swadaya di Aceh ini layak diacungi jempol. Meski harga tandan buah segar (TBS) terus naik, mereka tetap berpikir bagaimana mendapatkan penghasilan tambahan dari kebun sawit.

Rudi, anggota DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Lhokseumawe, mengatakan, sela-sela kebun sawitnya di Aceh Utara dan Lhokseumawe dia tanami dengan jagung setelah mendapatkan ide dari pengurus DPW APKASINDO Aceh.

"Saya bersyukur sekali dikasih masukan untuk menanam tanaman sela. Sudah pernah panen. Sekarang lagi proses tanam kembali," katanya kepada Elaeis.co di Medan, Kamis (4/11/2021) malam.

Ia enggan mengungkapkan angka hasil panen jagungnya. "Adalah sikit-sikit. Bisa bantu beli pupuk yang lagi mahal sekarang ini," ujarnya.

Lain lagi dengan Fadhli Ali. Sekretaris DPW APKASINDO Aceh ini memilih nilam sebagai tanaman sela.

"Sudah ditanam, usianya dua sampai tiga bulan. Nanti usia sekitar delapan atau sembilan bulan bakal panen," kata Ali.

Ia memilih nilam karena sudah lama mempelajari dan berhitung potensi nilam di pasaran. Kata dia, cairan nilam yang sudah dipanen nilainya sangat mahal.

"Sekitar Rp 750.000 seliter. Perkiraan saya, mungkin nilam saya itu bisalah menghasilkan sekitar 100 liter," kata Ali.

Faktor lain yang membuat ia memilih nilam adalah karena Aceh memiliki varietas khusus yang lebih unggul dibanding nilam dari provinsi lain. "Banyak yang cari nilam dari Aceh," katanya.

Jika cairan nilam diproses lebih lanjut menjadi produk hilir yang baru, maka nilainya semakin mahal.

"Proses penciptaan produk hilir dari cairan nilam itu ada di Singapura. Mahal hasilnya, bisa tembus Rp 5 jutaan per kilo," ungkapnya.

Menurutnya, anggota dan pengurus APKASINDO di Aceh memang tengah menggalakkan tanaman sela untuk memaksimalkan potensi lahan kebun sawit mereka.

"Meski trennya naik terus, namun harga TBS petani sawit swadaya di Aceh masih di bawah Sumatera Utara, Riau, dan Jambi. Jadi, kami harus bisa memaksimalkan potensi kebun sawit kami agar bisa dapat tambahan penghasilan," tegasnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :