Berita / Nasional /
Mentan: Pangan dan Biofuel Jadi Senjata Baru Indonesia
Mentan Amran Sulaiman berbicara pada Pembukaan Sidang Umum Majelis Ke-III dan Pelantikan 3 IKA Wilayah dan 2 IKA Fakultas Universitas Hasanuddin di Makassar. Foto: Kementan
Makassar, elaeis.co – Indonesia tidak akan tinggal diam terhadap berbagai serangan dan kampanye negatif terhadap kelapa sawit. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan, Indonesia akan mengambil langkah tegas terhadap negara lain yang memojokkan dan mengganggu industri sawit.
Ungkapan tersebut dilontarkannya pada Pembukaan Sidang Umum Majelis Ke-III dan Pelantikan 3 IKA Wilayah dan 2 IKA Fakultas Universitas Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/2).
“Empat hari yang lalu kalau tidak salah, kami menerima kunjungan Dubes Prancis dan Rusia, kami diskusi. Mereka menyampaikan usulan segala macam. Dan saya katakan, selama CPO diganggu, kami tidak penuhi keinginan anda. Kita harus tegas pada mereka,” jelasnya dalam pernyataan resmi dikutip elaeis.co Sabtu (22/2).
Mentan juga menegaskan kepada kedua dubes tersebut agar tidak terlalu risau dan termakan oleh isu kerusakan lingkungan akibat pengembangan perkebunan kelapa sawit. “Karena Indonesia sudah berjibaku untuk memperbaiki hutan dan lingkungan,” sebutnya.
“Saya sampaikan kepada mereka, jangan ganggu kami. Kalau kepentingan anda terganggu, anda berteriak. Tapi kepentingan Indonesia terganggu, kami diam. Indonesia ini terlalu baik,” tandasnya.
Amran lantas mengingatkan dampak andai Indonesia menyetop ekspor biofuel sebanyak 5,3 juta ton dari pasar global, hal ini pasti mempengaruhi pasar CPO dunia. “Nanti yang rese, kita stop. Eropa kalau terus ribut, 2,3 juta ton kita stop. Bisa bayangkan industrinya di sana nanti, bisa rame karena tidak disuplai CPO dari Indonesia,” kata pria berdarah Bugis ini.
Dia juga menegaskan bahwa biofuel akan menjadi kekuatan baru Indonesia. “Sekarang baru biodiesel B40, nanti kita jadikan solar. Energi ramah lingkungan dan kami sudah uji coba,” ungkapnya.
“Kita kurangi ekspor biofuel hanya 20 persen, bisa terangkat devisa kita dua kali lipat. Pada saat kita menyetop ekspor CPO, bisa naik 100 persen. Kita bisa dapat Rp 450 triliun,” sambungnya.
Mentan Amran meyakini bahwa dengan langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah saat ini, Indonesia bisa menjadikan pangan sebagai senjata untuk dunia.
“Jika kita kendalikan CPO, biofuel, dan pangan kita, mimpi kita untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia akan terwujud,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :