Berita / Nusantara /
Menko Airlangga Resmi Buka IPOC 2022
Menko Airlangga resmi buka IPOC 2022 di Nusa Dua, Bali. (Syahrul/Elaeis)
Bali, elaeis.co - Setelah dua tahun berturut-turut digelar secara online, konferensi minyak sawit terbesar di dunia Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2022 kembali digelar secara offline. Kegiatan yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Meski hanya hadir secara virtual, Airlangga menekankan pentingnya kelapa sawit berkelanjutan dalam gelaran tersebut.
Ia mengatakan, industri minyak sawit global merupakan bagian integral dari ekonomi global sekaligus berperan penting dalam perekonomian Nasional. Hal ini juga membuat Indonesia menjadi negara eksportir CPO terbesar di dunia.
Dikatakannya, saat ini luas areal yang telah tersertifikasi ISPO mencapai 3,6 juta hektare. Selain ISPO, juga terdapat Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019-2024, yang akan menjadi peta jalan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dengan tujuan menyeimbangkan pembangunan sosial ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dan kelapa sawit berkontribusi dalam menopang pemulihan ekonomi. Bahkan juga pada aspek sosial dan lingkungan masyarakat dengan regulasi yang diterapkan secara efektif.
"Peluang untuk meningkatkan dan memperluas substitusi bahan bakar fosil dan petrokimia di kawasan ASEAN sangat potensial, mengingat keberadaan CPOPC (CPO Producer Countries) yang terdiri dari Indonesia dan Malaysia. Indonesia mampu memproduksi 40% dari total minyak nabati dunia," kata Airlangga, Kamis (3/11).
Sementara, menurut Airlangga komoditas kelapa sawit sendiri jauh lebih unggul dibandingkan komoditas pesaing minyak nabati lainnya. Malah memiliki produktivitas lebih tinggi dengan menggunakan lahan yang lebih sedikit.
Sedangkan di tengah tantangan global yang ada justru dipandang sebagai peluang. Pada sektor energi, untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah berupaya menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono mengatakan, saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan yang cukup berat yang salah satunya adalah resesi.
"Ini adalah upaya kita mengajak stageholder Indonesia. Dimana pemerintah untuk menghadapi perkiraan resesi hanya memiliki dua pilihan komoditi. Yakni batu bara dan CPO," bebernya.
Komoditi itu kata Joko yang perlu didorong secara sungguh-sungguh sebab memiliki peran penting menghadapi jika terjadi resesi. "Lewat gelaran ini kita ingin mempercepat serta mendorong agar komoditas itu, terutama kelapa sawit berjalan lancar," bebernya.
Sedangkan, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menjelaskan, distribusi kelapa sawit sangat besar dan sangat signifikan, sehingga gelaran IPOC 2022 kesempatan yang sangat bagus untuk menjadi wadah diskusi dengan dunia.
"Ini kesempatan yang bagus untuk mendiskusikan agar suplay chain-nya terjaga dengan baik," terangnya.
Menurutnya saat ini kehidupan masyarakat tidak lagi lepas dari kelapa sawit. Lantaran saat ini sudah banyak produk turunan yang dihasilkan oleh kelapa sawit. Mulai dari makanan hingga kosmetik.
"Malah saat ini juga sudah merambah ke bahan bakar seperti B30 dan akan menyusul B4O," ujarnya.
Bukan hanya itu, kelapa sawit juga sudah menjadi bahan baku pembuatan fyber seperti bio plastik dan kebutuhan kehidupan lain.
"Intinya adalah kelapa sawit ini hilirisasi-nya sudah luar biasa. Dari 10 tahun kita sudah meningkat 3 kali. Dimana awalnya 52 produk saat ini sudah 168 jenis produk kelapa sawit," tuturnya.
"Maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk mendiskusikan kepada dunia bahwa kelapa sawit sangat fundamental untuk kehidupan kita," imbuhnya.
Untuk diketahui, acara Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2022 ini digelar di The Westin Resort Nusa Dua Bali yang dihadiri sekitar 1.500 orang dari 35 negara.







Komentar Via Facebook :