Berita / Sumatera /
Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Riau Terendah di Sumatera
Konstruksi menjadi sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi di Riau. foto: MC Riau
Pekanbaru, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Riau tahun 2023 tumbuh sebesar 4,21 persen.
Dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, perekonomian Riau tahun 2023 mencapai Rp 1.026,47 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan 2010, nilainya mencapai Rp 551,83 triliun.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi mengatakan, perekonomian Riau tahun 2023 lebih lambat dibanding capaian tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,55 persen.
"Dari sisi produksi, pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor konstruksi sebesar 9,17 persen," kata Asep dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Berikutnya adalah sektor transportasi dan pergudangan sebesar 8,31 persen, serta informasi dan komunikasi sebesar 7,67 persen. Sementara industri pengolahan hanya tumbuh 3,63 persen, sektor pertanian kehutanan dan perikanan 3,23 persen, serta pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 2,52 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, lanjut Asep, pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran kecuali komponen ekspor luar negeri dan komponen impor luar negeri. Ini merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran yang masing-masing terkontraksi sebesar 1,61 persen dan 11,91 persen.
"Komponen pengeluaran yang tumbuh signifikan adalah Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 8,90 persen," ujarnya.
Kemudian diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 7,94 persen; Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,89 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 4,30 persen.
Lebih lanjut, Asep mengatakan, perekonomian seluruh provinsi di Sumatera mengalami pertumbuhan pada 2023. Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi, sebesar 5,20 persen. "Riau menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah di Sumatera," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :