https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Masyarakat Diajak Konversi ke Sepeda Motor Listrik, ini Untungnya

Masyarakat Diajak Konversi ke Sepeda Motor Listrik, ini Untungnya

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelar parade motor listrik di Nusa Dua, Bali. Foto: Ist.


Jakarta, elaeis.co - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelar parade motor listrik di Nusa Dua, Bali pada Kamis (1/9).

Parade kendaraan listrik ini diikuti 77 sepeda motor listrik, 20 diantaranya adalah motor konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke listrik yang dilakukan oleh PLN.

Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dan Gubernur Bali I Wayan Koster, ambil bagian dalam parade.

Arifin Tasrif menjelaskan, parade motor listrik ini menjadi salah satu cara mengajak masyarakat beralih dari kendaraan berbasis BBM ke listrik. Dengan beralih ke kendaraan listrik, maka negara bisa menghemat impor minyak mentah dan BBM. 

"Indonesia ini masih impor minyak mentah dan juga BBM. Karena sumber minyak kita umumnya tua dan produksinya turun. Tapi kalau bisa diganti pakai listrik, kita pakai baterai, bisa menghemat anggaran," kata dalam keterangan resmi yang diterima Jumat (2/9).

Konversi motor ke kendaraan listrik juga mampu mendorong pertumbuhan industri baru. Menurutnya, saat ini industri dalam negeri sudah mampu membuat transmisinya dan komponen motor listrik.

"Mudah-mudahan kita bisa produksi komponen konversi ini di dalam negeri. Ini juga mendorong usaha baru, pertumbuhan industri baru. Sehingga bisa mendorong perekonomian," tambahnya. 

Darmawan Prasodjo mengatakan, parade kendaraan listrik ini sebagai upaya memasifkan kendaraan listrik melalui aksi nyata pemerintah dan PLN melalui konversi motor BBM ke motor listrik.

"Kami hendak menunjukkan kepada dunia komitmen kami dalam transisi energi. Bahwa saat ini eranya kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan juga murah," ujarnya.

Darmawan menjelaskan, program konversi ini membongkar dan mengganti komponen mesin bakar motor dengan motor listrik type Mid Drive Controler dan baterai serta kabel-kabel dan perbaikan rangka-rangka serta lampu.

"Sebanyak 20 motor yang dikonversi dilakukan di Kementerian ESDM didukung PLN Pusat Pemeliharaan Listrik (Purhalis) dan kami melibatkan siswa SMK serta bengkel lokal seperti Percik, Makara EV yang tergabung dalam komunitas Dewata Electric Vehicle Association (DEVA)," sebutnya.

Program konversi ini pun teruji karena telah dilakukan pemeriksaan fisik oleh tim Ditlantas Polda Bali serta pemeriksaan kelengkapan STNK dan BPKB atas seluruh motor BBM sebelum dan setelah dikonversi. Pasca pengecekan tersebut, Korlantas Bali melakukan proses perubahan STNK dan BPKB dengan ciri khusus untuk kendaraan listrik.

Upaya sosialisasi ini, juga sekaligus langkah dalam mengajak masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Dengan memakai kendaraan listrik maka pengurangan emisi karbon yang didapatkan bisa lebih rendah dibandingkan memakai kendaraan berbasis BBM. Ia memaparkan, satu liter BBM menghasilkan emisi karbonnya 2,4 kilogram (kg) CO2. Sedangkan 1 kWh listrik, emisinya hanya 0,85 kg CO2. Artinya kalau 1,5 kWh, emisinya sekitar 1,3 kg CO2.

"Ketika masyarakat memakai kendaraan listrik, maka masyarakat juga terlibat aktif dalam upaya pengurangan emisi karbon," tambahnya.

Melalui parade ini juga memperlihatkan bahwa perhelatan G20 di Bali sudah didukung penuh oleh kendaraan ramah lingkungan yaitu listrik, bahkan transportasi massa seperti bus sudah berbasis listrik. 
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :