Berita / Serba-Serbi /
Malam Sawit Atasi Ketergantungan Industri Batik pada Parafin Impor
Malam batik berbasis minyak sawit. foto: ist.
Jakarta, elaeis.co - Produk teknologi agroindustri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yaitu malam batik dari pati sawit, diharapkan menjadi solusi terhadap kebutuhan parafin oleh industri batik Indonesia.
Malam batik berbasis sawit merupakan produk sintesis dan turunan minyak sawit. Salah satu produk pengolahan sawit adalah minyak sawit yang memiliki dua bentuk fraksi, yaitu padat dan cair.
Fraksi padat berupa stearin memiliki potensi sebagai bahan baku pengganti parafin yang diperoleh dari minyak bumi, di mana Indonesia sendiri masih bergantung kepada impor dalam rangka memenuhi kebutuhan parafin pada berbagai macam industri.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyatakan, dengan adanya teknologi malam batik sawit, BRIN telah mendukung keberlangsungan pelestarian batik sebagai budaya Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO.
"BRIN mendukung inovasi pada industri batik yang berjumlah sekitar 55 ribu pengrajin di seluruh Indonesia yang didominasi pelaku usaha UMKM," katanya dalam keterangan resmi Humas BRIN dikutip Minggu (1/10).
Pada industri batik, produk parafin merupakan komposisi utama pada formula malam batik selain resin dan lemak. Malam batik merupakan unsur terpenting dalam proses pembuatan batik yang digunakan sebagai penutupan lembaran kain dengan bahan perintang pewarna, sebelum memasuki proses pewarnaan dan pelorotan malam batik.
Hasil pengujian menunjukkan, malam batik sawit terbukti dapat digunakan sebagai perintang warna yang baik, karena tapak canting menghasilkan garis klowong yang putih bersih.
Selain itu, pada penggunaan malam batik sawit tidak ditemukan adanya rembesan warna yang masuk pada batik, tahan terhadap larutan alkali dan asam yang digunakan pada proses pewarnaan, dan proses pelorotan malam batik menjadi mudah terlepas.
Indonesia sendiri memiliki sumber daya alam berupa sawit yang sangat melimpah. Saat ini, sawit merupakan penopang ekonomi penting sebagai komoditas primer.
Produksi crude palm oil dan palm kernel oil Indonesia pada 2020 mencapai 51,59 juta ton, dengan nilai ekonomis ekspor sebesar 22,97 miliar US Dollar.







Komentar Via Facebook :