https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Makin Moncer Produksi Apolin

Makin Moncer Produksi Apolin

Ketua Umum Apolin, Rapolo Hutabarat. foto: aziz


Jakarta, elaeis.co - Kalau urusan harga gas itu sudah beres 100%, dipastikan produksi oleokimia Indonesia bakal semakin moncer.  Soalnya, masih bermasalah dengan harga gas saja, saban tahun volume maupun nilai ekspor oleokimia terus menanjak.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin), Rapolo Hutabarat merinci, berdasarkan data pusat statistik, ekspor oleokimia 15 pemegang ekspor pada tahun 2017 mencapai 1,79 jt ton, 2018 2,74 juta ton, 2019, 3,21 juta ton, 2020 3,77 juta ton, 2021 4,2 juta ton. 

Adapun nilai masing-masing adalah 2017 USD1,53 miliar, 2018 2,37 miliar, 2019 2,04 miliar, 2020 2,63 miliar dan 2021 4,41 miliar.  

Baca juga: Proyeksi 2,7 Juta Ton Pengurangan Emisi

"Kalau kita tengok kinerja tiga tahun lalu dan 2 bulan terakhir, tahun ini perkiraan ekspor akan mencapai 4,7 juta ton," kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin), Rapolo Hutabarat pada acara buka bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Jakarta tiga hari lalu. 

Air muka semangat dinampak Rapolo saat mengatakan itu. "Mudah-mudahan bisa tercapai dan saya yakin semuanya akan bisa kita raih oleh konsistensi regulasi pemerintah khususnya soal Bea Keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE)," ujarnya. 

Dukungan harga gas juga sangat menentukan. Setahun terakhir ini kata Rapolo, alokasi gas yang dibanderol USD6 per mmbtu baru mencapai 80%. Selebihnya masih sedang dibicarakan dengan stakeholder gas. 

Bagi Apolin, urusan gas ini rupanya sangat vital. Sebab sangat dibutuhkan sebagai bahan baku penolong untuk dua produk; fatty acid memerlukan 20%-30% komponen gas, sementara fatty alcohol 40%-43% komponen gas.

Lantaran itu pula lah, kalau harga gas itu USD6, maka saban tahun, semua anggota Apolin akan bisa menghemat biaya produksi sekitar Rp800 miliar hingga Rp1,2 triliun.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :