Berita / Nasional /
Limbah Sawit Diolah Jadi CBG, Bisa Gantikan Bahan Bakar Fosil
PLTBg Sei Mengkei memanfaatkan limbah PKS untuk menghasilkan listrik. foto: Pertamina
Jakarta, elaeis.co - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) komit mengembangkan bisnis energi baru terbarukan (EBT) dan mendukung program dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan emisi karbon/gas rumah kaca (GRK).
Sesuai Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia, untuk sektor FOLU (Forestry & Other Land Use) ditargetkann penurunaan GRK sebesar 70% dari kegiatan Business As Usual (BAU) pada tahun 2030.
Di pabrik sawit milik PTPN Group, Palm Oil Mill Effluent (POME) merupakan penghasil emisi karbon terbesar. POME merupakan limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi pengolahan kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO).
“Salah satu inisiatif strategis pengurangan emisi karbon yang dihasilkan dari POME yaitu dengan memanfaatkannya dalam pengembangan Compressed Biomethane Gas (CBG)," kata Wakil Direktur Utama PTPN III, Denaldy Mulino Mauna, dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/3).
Terkait dengan hal tersebut, pada Jumat 3 Maret 2023 telah dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PTPN III dengan PT Pertamina Gas Negara (PGN) Tbk bersama konsorsium perusahaan Jepang (JGC Holding Corporation, Osaka Gas Co. Ltd., & INPEX Corporation) dalam pengembangan CBG di wilayah PTPN Group.
POME dapat diolah menjadi Biomethane karena karakteristiknya sama dengan gas bumi (alam). Diantaranya memiliki berbagai potensi yang baik sebagai bahan bakar kendaraan, generator listik, dan pemanas. Selain itu, karbon hasil pembakaran biomethane lebih rendah dari gas bumi sehingga CBG dapat menjadi opsi sebagai EBT untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil.
“Tahap selanjutnya setelah MoU ditandatangani, PTPN, PGN bersama Konsorsium Jepang akan menyusun Feasibility Study dalam pengembangan CBG dari POME PKS Sungai Lengi PTPN VII yang rencananya akan didistribusikan melalui Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Pagar Dewa milik PGN di Sumatera Selatan," sebutnya.







Komentar Via Facebook :