Berita / Kalimantan /
Lelah Numpang Lewat di Perusahaan Sawit, Masyarakat Minta Dibangun Jalan Poros
Musrenbang di Kecamatan KMB. foto: ist.
Sungai Raya, elaeis.co – Jalan poros penghubung sejumlah desa di Kecamatan Kuala Mandor B (KMB), Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, masih menggunakan jalan perusahaan sawit Bumi Pratama Khatulistiwa (BPK).
Permasalahan tersebut sudah berlangsung cukup lama dan terkadang membuat masyarakat tidak leluasa karena harus mengikuti aturan perusahaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pihak kecamatan setempat telah mengusulkan pembangunan infrastruktur jalan tersebut melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) RKPD 2025 tingkat Kecamatan KMB.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kecamatan KMB ini dihadiri langsung Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan. Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam, Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya, Ketua TP PKK Kubu Raya, Ketua GOW Kubu Raya, dan kepala perangkat daerah. Hasil dari kegiatan ini diharapkan akan ditindaklanjuti di musrenbang tingkat kabupaten.
Menanggapi usulan itu, Mahendrawan mengatakan, pada prinsipnya pembangunan telah disusun ke dalam perencanaan dan usulan yang masuk diharapkan dapat terakomodir dengan baik.
“Secara bertahap membangunnya ya, untuk jalan poros totalnya ada sudah 70,03 kilometer. Begitu juga jalan lingkungan yang tentunya hasilnya ada percepatan,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (27/1).
Menurutnya, musrenbang kali ini adalah rancangan untuk di 2025. "Sedangkan hasil musrenbang untuk 2024 akan dilaksanakan sehingga sekarang tugas kita untuk mengawalnya agar semuanya dapat terealisasi," tukasnya.
Sementara Camat Kuala Mandor B Muhammad menyatakan, masyarakat setempat lebih mengutamakan agar kondisi infrastruktur dapat lebih baik lagi. Masyarakat berharap pembangunan jalan poros dapat terealisasi sepenuhnya.
“Agar masyarakat yang dari Kubu Padi, Padi Jaya, Retok, dan Sungai Enau, gampang melewati Kecamatan KMB. Tidak lagi melalui jalan PT BPK. Untuk sementara ini, masyarakat masih terpaksa menumpang lewat menggunakan jalan perusahaan sawit,” terangnya.







Komentar Via Facebook :